Ini 4 Rumah Sakit Rujukan Virus Corona di Lampung

Ini 4 Rumah Sakit Rujukan Virus Corona di Lampung

radarlampung.co.id - Kementerian Kesehatan telah menetapkan 100 rumah sakit rujukan dugaan pasien Corona Virus (Covid-19) diseluruh Indonesia. Empat diantaranya dari Lampung.

Ke empatnya ialah, RS Umum Abdoel Moeloek (RSUDAM), RSU Kalianda, RSU Ryacudu Lampung Utara dan RS A. Yani Metro. Namun Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana mengungkapkan, RSUDAM menjadi rumah sakit tersiap karena memiliki ruang isolasi kedap udara. Sehingga meminimalisir penularan melalui udara.

Terpisah, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Panjang, Marjunet Danoe menjelaskan, adanya informasi WNI yang dinyatakan positif Covid-19, penyakit tersebut memiliki masa inkubasi antara 2-14 hari.

\"Artinya, setelah seseorang terinfeksi virus ini, untuk menjadi sakit, masih memerlukan waktu antara 2 sampai 14 hari sejak terinfeksi, tergantung dari daya tahan tubuh orang tersebut,\" beber Marjunet.

Menurutnya, kantor Kesehatan pelabuhan memantau dengan memasang alat thermal scanner. Namun perlu diketahui, bahwa dengan adanya periode penularan penyakit yang disebut dengan masa inkubasi tadi, maka jika seseorang baru saja terinfeksi virus, kemudian tiba di bandara Radin inten II dihari yang sama atau berselang 1-2 hari, maka yang bersangkutans masih tetap sehat.

\"Suhu nya normal, dan tidak/belum menunjukkan gejala sakit. Akan menjadi sakit setelah melewati masa inkubasi, yaitu ketika sudah sampai dirumah/tempat tujuan. Untuk itulah maka selain memantau suhu badan para penumpang, petugas kantor kesehatan pelabuhan panjang lampung juga mencatat nama, jenis kelamin, umur, alamat lengkap dan nomor telepon yang kemudian data ini dikirim ke petugas surveilans kabupaten/kota asal si penumpang tadi untuk dilakukan pemantauan selama 14 hari kedepan,\" tambahnya.

Dia melanjutkan maksud dari pantauan selama 14 hari kedepan adalah untuk memastikan yang bersangkutan tetap sehat atau sakit. Jika sakit, bisa segera dilakukan upaya pencegahan agar jangan menyebar ke masyarakat sekitar.

Namun Merjunet mengakui terdapat beberapa kendala, pertama banyak masyarakat/penumpang yang kurang perduli. \"Diterminal kedatangan bandara Radin inten II, kami selalu mengumumkan pada setiap kedatangan pesawat agar setiap penumpang transit dari Luar negeri (LN) melapor kepada petugas KKP. Namun kenyataan dilapangan masih banyak penumpang yng menolak ataupun menghindari petugas. Ini akan menyulitkan upaya cegah tangkal penyakit yang kami lakukan,\" katanya.

Saat ini, KKP akan tetap mengawasi ketat terhadap setiap penumpang yang datang, baik penumpang transit dari luar negeri (LN) maupun domestik. \"Khusus untuk penumpang dari LN, akan kami tapis 1-1 jangan sampai lolos. Sedangkan penumpang domestik, akan dilakukan observasi lebih (pemeriksaan kesehatan dan wawancara) apabila ketika penumpang menunjukkan tanda-tanda sakit,\" pungkasnya. (rma/yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: