Ini Dia, SD Dengan KBM Tergantung Cuaca

Ini Dia, SD Dengan KBM Tergantung Cuaca

radarlampung.co.id - Kondisi sejumlah sekolah dasar (SD) di Pesisir Barat memperihatinkan. Bahkan ada gedung yang tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) lantaran rusak parah.

Salah satunya SDN 109 Krui, Pekon Cahayanegeri, Kecamatan Lemong. Dari enam ruang, hanya dua yang bisa dimanfaatkan untuk KBM. Sisanya rusak berat dan tidak bisa difungsikan.

Tidak hanya itu. Hujan juga membuat kegiatan belajar terhambat. Siswa harus mencari tempat berteduh. Sementara ketika panas, siswa harus menahan sinar matahari yang menembus atap.

Kepala SDN 109 Krui Fahrurrazi mengatakan, kerusakan ruangan sudah cukup parah. Bahkan hampir tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar.

“Para siswa terpaksa harus berjuang untuk belajar. Melihat kondisi gedung yang rusak cukup parah. Terutama pada bagian atap yang mengalami korosi akibat air laut,” kata Fahrurrazi.

Menurut dia, lokasi yang berada di pinggir laut, membuat atap sekolah lebih cepat mengalami kerusakan. \"Lokasi sekolah berada persis di pinggir pantai. Jadi bagian gedung yang terbuat dari besi, seng atau sejenis lainnya akan lebih mudah rusak. Seharusnya atap sekolah itu dari genteng. Tentu akan lebih tahan lama,” jelasnya.

Pihaknya berharap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pesbar dapat memperbaiki gedung sekolah. Dengan begitu siswa lebih nyaman dan aman saat mengikuti proses belajar mengajar.

“Kita harap gedung sekolah ini segera di perbaiki, sehingga bisa dimanfaatkan dengan baik oleh siswa. Meski dalam kondisi hujan, siswa tetap bisa melaksanakan proses belajar mengajar tanpa harus mengungsi karena diguyur hujan,” ujarnya.

Pada bagian lain, Plt. Kepala Disdikbud Pesbar Sudibyo mengatakan, pihaknya belum mengetahui apakah SDN 109 Krui masuk rencana perbaikan gedung sekolah melalui dana alokasi khusus (DAK) tahun ini atau tidak.

“Saya cek dulu. Apakah masuk anggaran tahun ini atau tidak. Karena saya belum tahu apakah DAK bidang pendidikan masih kita kelola atau oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR). Sekarang masih kita koordinasikan,” kata Sudibyo. (yog/ais)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: