Ini Penyebab Guru SMPN 1 Pekalongan Lakukan Kekerasan Terhadap Siswa

Ini Penyebab Guru SMPN 1 Pekalongan Lakukan Kekerasan Terhadap Siswa

radarlampung.co.id – Video kekerasan terhadap siswa dipastikan terjadi di SMPN 1 Pekalongan, Lampung Timur. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat akan memanggil kepala sekolah dan guru yang bersangkutan. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Timur Yuliansyah Kami melalui Kepala Bidang Ketenagaan dan Pembinaan Gunadi menjelaskan, dari hasil klarifikasi, video kekerasan itu memang terjadi di SMPN Pekalongan. “Kami telah melakukan klarifikasi dan pihak sekolah membenarkan kejadian itu,” kata Gunadi, Sabtu (28/9). Dilanjutkan, dari hasil klarifikasi pihak sekolah, peristiwa itu terjadi Kamis (26/9). Bermula ketika jam pelajaran PKN, ada sejumlah siswa yang keluar masuk kelas tanpa izin. Guru yang mengajar mata pelajaran tersebut, telah berulang kali mengingatkan agar siswa tertib. Namun, para siswa tetap membandel, sehingga terjadi kekerasan dan direkam hingga viral di media sosial. ”Kami dari Disdikbud prihatin atas kejadian itu. Semestinya, sanksi terhadap siswa yang tidak disiplin tidak menggunakan tindak kekerasan,” tegasnya. Terpisah, Kepala SMPN 1 Pekalongan Ida Aini juga membenarkan video yang viral di media sosial itu terjadi di sekolahnya. Ini terjadi sekitar pukul 11.30 WI, Kamis (@6/9). Awalnya, ada pelajaran PKN di kelas VIII/1. Ketika guru sedang mengajar, sejumlah siswa masih berada di luar kelas. Kemudian, guru tersebut meminta agar siswa masuk. Ketika siswa yang di luar kelas sudah masuk, ganti siswa di dalam keluar tanpa izin. Guru kembali memanggil. Namun ada sejumlah ssiwa membandel dan memciu terjadi kekerasan. ”Kami sudah meminta klarifikasi guru dan siswa. Keterangan guru, kejadian sebenarnya, ia tidak menendang kepala siswa sekuat tenaga. Guru tersebut hanya mendorong bagian muka dengan menggunakan kaki. Hal itu juga dibenarkan para siswa,” kata Ida Aini dihubungi melalui ponselnya. Dilanjutkan, sehari setelah peristiwa itu, pihak sekolah telah melakukan pertemuan dengan wali murid. Hasilnya, ada kesepakatan perdamaian antara guru dengan wali murid. Meski begitu, agar perbuatan itu tidak terulang, pihak sekolah telah memberikan peringatan kepada guru. ”Jumat lalu, para siswa dan guru sudah mengikuti kegiatan belajar dan mengajar seperti biasa,” sebut dia. Diketahui, dalam video berdurasi 1 menit 5 detik yang bersumber dari Facebook Yuni Rusmini tersebut, terlihat sejumlah siswa duduk di lantai kelas. Video ini juga diunggah ke YouTube. Saat itu, seorang guru perempuan mendekati siswa yang mengenakan batik dan celana hijau. Lantas, guru yang memegang sulak (pembersih dari bulu ayam, Red) menendang kepala siswa. Ia juga mengeluarkan ucapan bernada kesal yang ditujukan kepada siswa. (wid/ais)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: