Iklan Bos Aca Header Detail

Sedikitnya Ada 7 Poin Modal Lampung Layak Ibukota

Sedikitnya Ada 7 Poin Modal Lampung Layak Ibukota

RADARLAMPUNG.CO.ID - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi turut membeberkan potensi Lampung yang menjadi salah satu calon lokasi Ibukota Negara RI di hadapan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, di Mahan Agung, Minggu (30/6). Arinal menyebut ada 7 faktor Lampung layak menjadi calon Ibukota Negara yang baru. ”Pusat Ibukota itu harus mencerminkan Negara kepulauan negara maritim dan Lampung memiliki itu. Lalu yang kedua Lampung tidak jauh dari pusat ekonomi yang sampai saat ini belum ada provinsi yang bisa menyanyi Jakarta sebagai pusat ekonomi,” sebut Arinal. Ketiga, lanjut Arinal, transportasi Lampung ke Jakarta beragam. Ada yang 25 menit, 3 jam, dan ada yang 8 jam sehingga bisa memilih akases tercepat untuk ke Jakarta. ”Keempat Lampung adalah lumbung pangan Indonesia. Lampung juga lubung ternak untuk Sumatera dan DKI Jakarta. Begitu juga untuk padi, jagung hortikultura, dan sebagainya. Kita pun masuk 10 besar nasional, artinya ketika ibu kota pindah ke Lampung tidak akan mengalami kesulitan terkait kebutuhan pangan,” sambungnya. Berikutnya, Lampung memiliki semua suku Indonesia yang mencerminkan penyesuaian budaya, sosial, dan politik Indonesia. Sehingga Lampung sudah menyesuaikan dan tidak mengalami kesulitan dalam menerima budaya masuk tersebut. Ketujuh, Lampung memiliki potensi Gunung Krakatau. Dan, jaraknya juga sama jauhnya dari Ibukota ke Gunung Krakatau. Di mana, wilayah selatan Indonesia dan Timur Indonesia itu tidak bebas dari gempa tsunami. ”Maka ketika negara membutuhkan air, udara, dan tanah di Lampung tersedia dan kita punya Taman Nasional dengan luas 120 hektar yang sebagian bisa dimanfaatkan untuk ibu kota dan wilayah Lampung Selatan juga memungkinkan,\" ulasnya. \"Pertimbangan ini akan kami kaji dan akan kami sampaikan kepada bapak presiden, Lampung juga berada di tengah Indonesia. InsyaAllah Lampung akan menjadi pusat ibukota apabila bapak presiden setuju, karena kita sangat tergantung dengan bapak presiden dan pertimbangan-pertimbangan yang professional,” tandasnya. (rma/sur) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: