Segera Terealisasi, Pembangunan Longcut Terbanggi-Tarahan Tak Gunakan APBN

Segera Terealisasi, Pembangunan Longcut Terbanggi-Tarahan Tak Gunakan APBN

RADARLAMPUNG.CO.ID - Pembangunan jalur kereta api dengan membangun jalur long cut Terbanggi Besar hingga ke Tarahan yang direncanakan untuk mengurangi kemacetan di dalam kota Bandarlampung kini mendapat titik terang. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam konfrensi persnya Minggu (30/6) mengatakan program pembangunan segera masuk tahapan perencanaan. Namun, Budi menyebut dalam pendanaan jalur yang dibuat sepanjang 40 kilometer ini nantinya tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN). Melainkan berkerjasama dengan PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (PII) yang akan melibatkan BUMD, BUMN, hingga swasta. ”Lampung mendapat amanah tekait angkutan pertanian, batubara, dan barang yang ditjumpukan ke Pelabuhan Panjang, dan mengakibatkan kemacetan panjang di Bandarlampung. Karena pengangkutannya menggunakan kereta, sementara 1 kereta bisa memuat 60 rangkaian yang bisa menutup jalan selama 20 menit. Bayangkan jika mau ujian 20 menit bisa frustasi karena menunggu tersebut,” sebut Budi. Untuk itulah, karena Gubernur Lampung Arinal Djunaidi telah membebaskan lahan 1 ROW (right of Way) seluas 120 meter di Tol mulai dari Terbanggi Besar hingga Tarahan, maka pemindahan jalur kereta api barang bisa ke jalur tersebut. ”Jadi angkutan jangka panjang jarak jauh juga bisa lewat jalur itu, sehingga Bandarlampung tidak dibebani kemacetan dan kita punya jalan baru dan lebih aman dari segala kemungkinan,” tambah Budi. Dalam pembangunannya, Budi menegaskan tidak menggunakan APBN. Melainkan bekerja sama dengan PT PII. Di mana PT PII juga telah memberikan jaminan pada proyek kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) jalur kereta api Makassar–Parepare senilai Rp2,1 triliun. ”Pembangunan jalur kereta ini kalau pendanannya dari APBN kita nggak ada uang. Jadi nanti melalui PII. Jadi uangnya dari swasta, BUMD bisa ikut, PT KAI bisa ikut dan swasta juga bisa ikut. Jadi yang dibutuhkan sepanjang Terbanggi-Tarahan 40 kilometer ini kan Rp2 triliun hingga Rp3 triliun, jadi swasta dapat untung investasi, angkutan lancar, tidak pakai APBN,” sambungnya. Proyek ini menurut Budi akan dimulai dengan studi kelayakan selama 6 bulan kedepan, kemudian baru dimulai tender 6 bulan yang jika ditotal menghabiskan waktu 1 tahun. Kemudian untuk membangun dan pembebasan tanah 3 tahun sejak saat ini. Sehingga Budi menargetkan proyek ini akan selesai 2022 akhir atau awal 2023. Armand Hermawan selaku Dirut PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (PII) siap dengan amanat Menhub untuk membuat replika KPBU jalur kereta api Makassar–Parepare di Lampung. Menurut Armand dengan menggunakan dana swasta dan BUMN nantinya tentu dapat mengurangi tekanan APBN. ”InsyaAllah kami siap mengkajiannya, akan kami diskusikan untuk memulai final discuss agar lelang bsa dilakukan secepatnya. Sehingga 2020 bisa segera dilaksanakan pembangunannya dan OM (operasional manajemen) dapat dimulai. Karena KPBU inovasi yang didukumg Menkeu dan Menhub, lantaran dapat menekan pengeluaran APBN dan penggunaannya sedikit. Tapi masyarakat Lampung dapat infrastruktur,” tambahnya. Sementara Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengucapkan terimakasih atas kehadiran Menteri Budi yang merupakan tindaklanjut pertemuan pada Selasa (25/6). Karena pokok-pokok pembahasan saat pertemuan sudah langsung dibahas saat kunjungan ke Lampung yang sekaligus bersama Dirjen terbaik. ”Pertama kami segera konsultasi, koordinasi terkait peluang yang diberikan. Baik terminal, longcut, dan bandara. Ini tidak mudah tapi jika dikerjakan bersama-sama akan mudah, dan akhir 2020 Terminal sudah kita lihat seperti bandara. Mudah-mudahan Bandara yang tidak lama akan melakukan penyerahan aset dengan angkasa pura juga akan menjalankan fungsi Bandara Internasional dan dinikmati rakyat Lampung,\" harapnya. \"Mudah-mudahan juga kereta bisa kita kembangkan dan dinikmati masyarakat Lampung hingga di perbatasan Sumatera Selatan. Jalur ini juga insyaAllah akan ditingkatkan hingga ke Marta Pura, Sumsel,” tandasnya. (rma/sur) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: