Jadikan Lampung Sebagai Target Kejahatan dan Lokasi Liburan

Jadikan Lampung Sebagai Target Kejahatan dan Lokasi Liburan

radarlampung.co.id – Komplotan pengutil asal Jakarta mengaku bolak-balik Lampung untuk beraksi dan berlibur. Hasil curian kemudian dijual di toko online pribadi. Diketahui, enam pengutil dari Jakarta diamankan anggota Polsekta Kedaton. Empat di antaranya perempuan. Mereka adalah Eko Leo (29), Yusnia (28), Mujiantoro (28), Maria (26), Gorenti (27), Susana (24) dan Mimin (25). Kapolsekta Kedaton Kompol M. Daud mengatakan, penangkapan berdasar laporan pegawai di Mal Boemi Kedaton. Di mana, jumlah barang selalu tidak utuh dengan penjualan. ”Jadi, para security di MBK datang membawa CCTV. Mereka bilang barang hilang tanpa ada jual beli. Setelah dicek, ada yang mecurigakan. Kita selidiki dan tangkap mereka (tersangka, Red),” kata M. Daud dalam ekspose di Mapolsekta Kedaton, Rabu (22/1). Menurut Daud, para tersangka sengaja memilih Lampung sebagai wilayah target pencurian. \"Selain Lampung dekat dengan Jakarta, di sini juga terdapat tersangka M yang hafal seluk beluk Bandarlampung dan Pringsewu. Jadi mereka benar-benar merencanakan secara matang datang ke sini,\" urainya. Saat beraksi, para wanita berperan sebagai eksekutor dan mengumpulkan barang sampai mobil. Kemudian dikirim melalui paket ke Pulau Jawa. ”Dikumpulin sampai banyak. Satu ibu-ibu bisa memasukan tiga barang berukuran besar sekaligus. Mereka sudah modifikasi jaket. Jadi di taruh pengganjal di dada agar tidak terlihat. Setelahitu, barang dipaketin ke Jakarta. Kita sudah dapat alamat dan struk pengiriman,\" sebut dia. Dari banyaknya aksi yang sudah dilakukan komplotan ini, pihaknya mencatat bahwa mereka bolak-balik ke tempat yang sama karena tidak ketahuan. ”Sudah terhitung dari 2019. Enam kali di MBK dan Chandra Pringsewu. Begitu terus. Satu hari dua lokasi. Total kerugian mencapai puluhan juta,” kata dia. Sementara Eko yang menjadi otak pencurian mengaku mengumpulkan dan mengajak rekannya beraksi di Lampung sambil berlibur. ”Saya kumpulin, ayok besok kita semua berangkat ke Lampung, Incaranya ke supermarket. Ambilnya rencana awal itu barang kosmetik buat dijual lagi,\" kata Eko. Jika berhasil, ia membagikan hasil penjualan barang curian. \"Saya yang bawa mereka, saya suruh mereka ambil. Kalau sudah dapat, bagi hasil uang Rp400 ribu. Ada Rp300 ribu,\" urainya. Ditambahkan Nia, istri Eko, ia memiliki online shop dan digunakan menjual barang hasil curian. ”Saya awalnya dagang baju-baju. Tapi kalau ada yang titip, saya jual juga. Baru sekarang ini, pas mau liburan (mengutil, Red) aja. Kita nginep di hotel,” tandasnya. (mel/ais)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: