Semester Satu 2021, Investasi Lampung Capai Rp8,79 Triliun

Semester Satu 2021, Investasi Lampung Capai Rp8,79 Triliun

Radarlampung.co.id - Semester pertama 2021 investasi yang masuk ke Lampung mencapai Rp8,79 triliun. Angka ini berdasarkan penuturan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Lampung Yudhi Alfadri. \"Alhamdulillah hingga semester satu tahun ini total investasi kita yang masuk ada Rp8,79 triliun. Jumlah ini bertambah sejak triwulan satu lalu sebesar Rp6,7 triliun dan triwulan II 2021 bertambah Rp2,09 triliun,\" beber Yudhi, Minggu (19/9) melalui sambungan telepon selulernya. Jumlah total investasi yang masuk pada semester satu 2021 ini memang belum melewati target investasi yang ditarget Rp10,8 triliun pada 2021 ini. Meski demikian, hingga pertengahan tahun telah mencapai Rp8,79 triliun. Untuk itu Yudhi optimis target investasi akan tetap melampaui target investasi tahun ini. \"InsyaAllah ya, semoga investasi ke kita terus masuk,\" tambahnya. Dari total investasi yang masuk, sebanyak 1.080 investasi masuk dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan 47.533 investasi masuk dari penanaman Modal Asing (PMA). Jika dibandingkan Year on Year (YoY), realisasi investasi pada semester I untuk PMA di tahun 2020 sebesar Rp5,7 triliun dan di tahun 2021 sebesar Rp1,12 triliun. Sementara itu untuk PMDN di tahun 2020 sebesar Rp5,5 trilun dan di tahun 2021 sebesar Rp6,949 triliun. \"Untuk dominasi sektor yang masuk investasi itu mulai dari perdagangan reparasi, konstruksi, tanaman pangan perkebunan dan peternakan serta industri makanan. Nah, kalau investasi PMA didominasi seperti industri makanan, tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan hingga industri kimia dan farmasi,\" tambahnya. Selanjutnya, persebaran investasi pada triwulan I didominasi di Tanggamus dengan nilai Rp4,9 triliun yang berasal dari PMDN. Namun, di triwulan ke II dominasi investasi masuk ke Lampung Selatan dengan total Rp775 miliar yang berasal dari investasi PMA. \"Investasi yang masuk juga berasal dari negara seperti Singapura, Belanda, Hongkong, Jepang, Taiwan, Swiss, dan Malaysia,\" tandasnya. (rma/sur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: