Jangan Biarkan Doker Anak Hentikan Layanan, Bahaya!

Jangan Biarkan Doker Anak Hentikan Layanan, Bahaya!

radarlampung.co.id – Tersendatnya pelayanan di Poliklinik Anak Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hi. Abdul Moeloek (RSUDAM) mendapat sorotan anggota DPRD Lampung. Salah satunya disampaikan Aprilliati, S.H. Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menyayangkan terhambatnya pelayanan kepada masyarakat tersebut. Karena itu, Pemprov Lampung harus bergerak menangani masalah in. ”Apa pokok persoalan yang menyebabkan dokter mogok. Bisa jadi, saat ini dokter anak. Nanti dokter dari bagian lain. Ini kan, bahaya,” tegas Aprilliati. Menurut dia, patut dipertanyakan rumah sakit dengan tipe A tersebut tidak diiringi dengan pelayanan yang baik. ”Karena itu harus segera dicari akar permasalahannya. Dicari jalan penyelesaian,” tegasnya. Pelayanan Poliklinik Anak RSUDAM tersendat, Jumat (6/9). Suasana sepi terlihat di ruang instalasi rawat jalan lantai dua maupun sekretariat staf medis fungsional anak lantai empat gedung Alamanda. Diduga, kondisi tersebut akibat beberapa dokter spesialis anak yang menghentikan pelayanan sementara karena insentif yang diterima tidak sesuai dengan jasa mereka. Ini berdasarkan surat pernyataan mereka yang sudah tersebar melalui broadcast WhatsApp. Surat yang ditandatangani enam dokter spesialis anak  tersebut berbunyi, ”Menindaklanjuti surat yang pernah kami kirimkan per tanggal 16 Mei 2019 perihal jasa pelayanan yang belum sesuai dan berdasarkan hasil keputusan rapat Staf Medis Fungsional (SMF) anak pada Kamis, 5 Septermber 2019, dengan ini kami sampaikan terhitung 6 September 2019, pelayanan Poliklinik SMF Anak di RSUDAM akan dihentikan. Dan untuk pelayanan gawat darurat bisa dilakukan di UGD dan akan dikonsulkan dengan BPJS. Sementara, pelayanan rawat inap berjalan seperti biasa”. Direktur RSUDAM dr. Hery Djoko Subandriyo melalui Kabag Humas Akhmad Safri mengaku tidak tahu adanya surat tersebut. ”Keberadaan surat itu saya tidak tahu dan sampai sekarang juga belum terima,” Akhmad Safri. Disinggung tidak adanya pelayanan pada poliklinik bedah lantai tiga gedung rawat jalan hingga Jumat siang, Akhmad Safri menyatakan kembali berjalan seperti biasa. ”Sudah ada mediasi dan dapat titik temu. Jadi, pelayanan sudah kembali seperti semula. Namun untuk bedah umum memang belum ada, jadi tetap dialihkan ke spesialis inti penyakitnya,\" ungkap Safri. Terpisah, salah satu dokter spesialis, dr. Rogatianus Bagus Pragtignyo, Sp.A., tidak menampik jika dirinya ikut menandatangani surat tersebut. ”Lebih jelas, tanya saja ke Kepala SMF-nya dr. Pram atau dr. Fedri,” singkatanya saat dikonfirmasi via telepon. (ais)        

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: