Iklan Bos Aca Header Detail

Senam Artistik Sumbang Emas Ketiga Lampung

Senam Artistik Sumbang Emas Ketiga Lampung

Radarlampung.co.id - Meiyusi Ade Putra, pesenam artistik putra Lampung tampil di final perorangan per alat --palang sejajar di Istora Papua Bangkit, Senin (4/10). Kabar baiknya, ia berhasil menjadi juara sehingga berhak mendapatkan medali emas. Raihan itu menjadi emas ketiga bagi Lampung. Tampilnya Ade turut disaksikan Ketum KONI Lampung Yusuf Barusman didampingi jajaran pengurus KONI Lampung lainnya. Ada delapan peserta yang turun. Ade --sapaan akrabnya, tampil di urutan ke tujuh. Ade sukses melakukan dua kali putaran harada yang membuat nilainya tertinggi di antara peserta lain. Ade pun mendapatkan final skor 13,4. Sementara, tujuh peserta lain hanya mampu mendapatkan skor di bawah 13. (Selengkapnya lihat grafis). 1. Agung Suci Tanto Akbar, Riau 12,9. 2. Ronaldo Ferdia Garda, Jatim: 10,4 3. Rino Efendi, Sumbar: 12,65 4. Abiyu Rafi, Papua: 12,9 5. Muhammad Try Saputra, Riau: 12,8 6. Septian Hutagalung, Papua: 12,6 7. Meiyusi Ade Putra, Lampung: 13,4 8. Fajar Abdul Rohman Al Ali, Sumsel : 12,6 Setelah tampil, Ade tak kuasa menahan tangis. Jajaran KONI lantas menuju ruang pemanasan atlet untuk memberikan selamat kepada Ade. Ketum KONI Lampung kepada Radar Lampung menjelaskan, kemenangan ini tak lepas dari doa masyarakat Lampung. \"Alhamdulillah ini doa masyarakat Lampung, doa semuanya. Ini perjuangan luar biasa dari awal, selama dua tahun dan membuahkan hasil. Allah ridho Ade mendapatkan emas,\" ungkapnya. Barusman optimis Lampung bisa mencapai target 10 besar. Karena masih beberapa cabor andalan Lampung yang belum turun. \"Insya Allah masih on the track,\" pungkasnya. Manajer senam ritmik Ikkus Heradyan sangat bersyukur Ade mendapatkan medali emas. \"Ya, alhamdulillah hasil hari ini yang terbaik. Kita mendapatkan medali emas,\" ujarnya ditemui di ruang pemanasan atlet. Ia berharap medali emas ini bisa menjadi suntikan semangat bagi atlet dari cabang olahraga (cabor) lain. Sedangkan, di nomor kuda-kuda pelana, Ikkus menerangkan Ade gagal. \"Kemarin itu otot di tangan kanannya sempat tertarik,\" tandasnya. Sementara, Ade tak mampu banyak berkata-kata. Ia mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Lampung, pejabat, dan pengurus KONI yang sudah memberikan perhatian dan dukungan kepada dirinya. \"Terima kasih kepada masyarakat Lampung atas doanya, pejabat daerah dan para pengurus KONI Lampung yang sudah mensupport saya selama ini,\" ungkap Ade. Ade mengakui yang menjadi lawan berat di final palang sejajar ini adalah Riau dan tuan rumah: Papua. Pria berusia 34 tahun itu juga menyampaikan keinginannya bahwa setelah di PON Papua, ia ingin memulai profesinya sebagai pelatih dan membuka klub senam. \"Kalau ada kesempatan saya ingin menjadi pelatih Lampung,\" tandasnya. (nca/sur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: