Sepakat, Warga Akan Bagi Uang Hasil Lelang Batu Meteorit
RADARLAMPUNG.CO.ID-Sebongkah batu seberat 2,2 kilogram yang menimpa rumah warga di Punggur Lampung Tengah dipastikan adalah meteorit. Terkait hal ini warga sepakat apabila batu dilelang maka uang hasil lelang akan dibagi. Pemilik rumah tempat jatuhnya meteroit akan mendapat 40 persen, warga yang menemukan ketika pencarian 40 persen, dan sebanyak 20 persen untuk pembangunan rumah ibadah atau masjid. Kepala Dusun V Mulyodadi, Kampung Astomulyo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah, Edi Kurniawan menyatakan terkait masalah batu sudah dibicarakan. \"Sudah kita bicarakan semalam. Secara lisan masyarakat dan pemilik rumah menyepakati pembagian jika batu dilelang. Yakni pemilik rumah 40 persen, warga yang menemukan 40 persen, dan 20 persen untuk pembangunan tempat ibadah. Kesepakatan ini belum dituangkan secara tertulis. Sebab, kandungan batu ini masih akan diteliti lebih lanjut,\" katanya. Terkait siapa yang akan meneliti, kata Edi, anggota DPRD Lampung Midi Iswanto datang dan membicarakan hal ini. \"Pak Dewan datang dan mengatakan batu itu harus diteliti lebih lanjut. Diteliti secara resmi sehingga dibuatkan sertifikatnya. Kandungannya apa. Belum tahu, katanya Pak Midi akan datang lagi untuk memfasilitasi masalah ini. Pertanggungjawaban jika batu ini diteliti lebih jauh oleh Lapan atau BMKG harus ada surat tertulis. Ini juga akan difasilitasi Polsek Punggur,\" ungkapnya. Hal ini dibenarkan Midi Iswanto. Menurutnya, batu tersebut itu harus diteliti lebih jauh lagi. \"Dibuatkan sertifikatnya. Ini supaya tidak terjadi kesimpangsiuran sehingga menimbulkan kerawanan di daerah sekitar,\" katanya. Ditanya siapa yang akan melakukan penelitian, kata Miswan, dirinya akan berkoordinasi dengan BMKG atau Lapan. \"Kita akan koordinasi dengan BMKG atau Lapan. Itera juga melakukan penelitian. Ya supaya lebih jelas dan tidak timbul kegaduhan. Apalagi katanya di Kampung Mojopahit, Kecamatan Punggur, juga ada warga yang menemukan batu jenis serupa yang menimpa atap rumah,\" ungkapnya. Sebelumnya diberitakan, Kepala Dusun V Mulyodadi Edi Kurniawan menyatakan belum ada yang menawar. \"Belum ada yang menawar untuk membeli. Sebab, pihak Itera juga masih melakukan penelitian kandungan batu. Kalau mau lelang berapa, saya juga nggak bisa ngomong. Belum ada omongan. Tapi kalau yang punya rumah ketimpa batu itu bilang kalau ada ya mau beli jual aja,\" katanya. Ditanya apakah ada yang memanfaatkan batu itu untuk hal lain atau diminum, Edi menyatakan kalau air rendaman batu diminum sudah diingatkan pihak Itera tidak boleh. \"Nggak boleh kalau air rendaman batu diminum. Itu sudah dipesankan pihak Itera. Tapi sebelum diminta pihak kepolisian disimpan dan jangan jadi tontonan untuk menghindari Covid-19, ada warga yang minta direndam dalam air. Airnya diambil warga. Katanya buat dioles-oles saja. Ya, itu mah mistis saja,\" ungkapnya. Diketahui warga Kecamatan Punggur, Lampung Tengah, heboh. Sebongkah batu seberat 2,2 kilogram yang diduga benda langit atau meteor jatuh menimpa genting bagian luar kediaman Muhtajab (60) dan Mujilah (60), warga Dusun V Kampung Astomulyo, Kecamatan Punggur. Fenomena alam yang sebelumnya diiringan dentuman keras dan petir terjadi Kamis (28/1) sekitar pukul 22.30 WIB. \"Peristiwanya terjadi semalam sekitar pukul 22.30 WIB. Kami mendengar suara dentuman dan mencari titik suara. Ternyata sebongkah batu menghantam rumah bagi luar milik warga. Batu itu diduga meteor jatuh. Saat ditemukan kondisi batu masih panas,\" kata Suyanto, salah satu warga sekitar. (sya/wdi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: