Jatuh dari Air Terjun, Pendaki Gunung Betung Tewas
RADARLAMPUNG.CO.ID- Niat ingin melihat keindahan Gunung Betung, Abdul Rohim (24) warga Desa Pemanggilan, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, tewas terperosok dari tebing air terjun Gunung Betung. Dari informasi yang dihimpun Radarlampung.co.id, kejadian tersebut terjadi pada Minggu (27/12) sekitar pukul 10.30 wib. Tepatnya di Hutan Kawasan Wan Abdurahman Register 19 Gunung Betung, Desa Wiyono, Kecamatan Gedong Tataan, Pesawaran. Saat itu korban tengah menuju perkemahan air terjun tersebut, pada Sabtu (26/12) sekitar pukul 21.00 wib bersama tiga rekannya dan menginap disana. Minggu (27/12) sekitar pukul 10.00 wib korban dan tiga rekannya pergi menuju tebing air terjun untuk melihat pemandangan. Namun naas, pada saat melihat pemandangan diri tebing air terjun, korban terpeleset sehingga korban terjatuh kesungai dengan ketinggian sekitar 10 meter. Kemudian rekan-rekan korban menghampiri korban dan ditemukan korban dalam keadaan tergeletak dan tidak sadarkan diri. Korban mengalami luka robek pada kepala bagian belakang sebelah kanan yang diduga akibat terbentur benda keras. Selanjutnya korban dibawa ke pos jaga. Dan setelah tiba di pos korban dalam keadaan meninggal dunia. Korbanpun dibawa ke RSUD Pesawaran untuk melakukan tindakan medis. Hal itu pun dibenarkan oleh Agus Riyanto Koordinator Pos Penjagaan Gunung Betung. \"Ya benah ada yang jatuh dan meninggal tadi saya dapat informasi sekitar pukul 10.30 wib,\" ujarnya saat dihubungi Radarlampung.co.id, Minggu (27/12). Untuk kronologi kejadiannya, Agus pun mengaku tidak mengetahuinya, karena saat kejadian dirinya tengah berada di Pos Penjagaan yang berjarak sekitar dua kilometer dari Tempat Kejadian Perkara (TKP). \"Korban dibawa teman-temannya Camp Kemah, kemudian petugas pos pun keatas untuk membawa korban ke Pos Penjagaan untuk dibawa kerumah sakit. Waktu itu katanya masih hidup namun saat dibawa ke Camp meninggal,\" terangnya. Agus pun mengungkapkan, pihak Kepolisian dan Polisi Hutan (Pol-Hut) telah datang ke TKP untuk meminta keterangan. \"Kalau ditutup kayaknya tidak. Karena ini diduga kelalaian sendiri,\" tuturnya. Sebab, TKP jatuhnya korban merupakan tempat yang dilarang untuk di daki. \"Setiap pendaki sudah kita beri edukasi mengenai daerah yang boleh dan dilarang. Untuk atas air terjun itu memang dilarang. Sudah kita ingatkan dan dipasang papan larangan. Namun dari cerita rekan yang lain korban nekat naik meski telah dilarang dan disusul ketiga rekannya,\" terangnya. (pip/wdi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: