JPU KPK Geram,Nilai Khamami Tidak Jujur

JPU KPK Geram,Nilai Khamami Tidak Jujur

RADARLAMPUNG.CO.ID - Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi Wawan Yunarwanto geram kepada Khamami, tersangka suap fee proyek infrastruktur di Dinas PUPR Mesuji. Itu lantaran Bupati nonaktif Mesuji ini dinilai sering tidak jujur saat memberikan keterangannya. Wawan menanyakan kepada Khamami apakah dirinya tahu bagaiamana proses penentuan pemenang proyek di Dinas PUPR Mesuji. \"Saksi (Khamami, red) bagaimana tolong dijelaskan,\" tanya Wawan, saat di Pengadilan Tipikor Kelas IA Tanjungkarang, Bandarlampung, Senin (6/5). Mendengar pertanyaan itu, Khamami pun tidak begitu mengerti mengenai proses penentuan pemenang proyek seperti apa. \"Itu semua dari pihak ULP. Dan saya juga tidak pernah mengintervensi ke ULP mengenai penentuan pemenang proyek,\" bebernya. Menurut Khamami, selama proyek itu dijalankan dirinya sama sekali tidak pernah mengarahkan ke tindakan yang berbau korupsi. \"Arahan itu tidak ada, saya cuma mengkaji dan harus berpedoman dengan aturan,\" ungkapnya. Mendengar keterangan itu Wawan pun bertanya lagi ke Khamami apakah dirinya pernah disodorkan oleh Dinas PUPR terkait penetapan tender paket? \"Ada tidak persetujuan-peesetujuan yang dianjurkan ke anda,\" tanya Wawan lagi. \"Kalau penetapan tender paket itu saya tidak pernah disodorkan, apalagi untuk penetapan perusahaan yang memenangkan tender,\" jawab Khamami. Dan, Wawan bertanya ke Khamami, apakah benar Khamami memasukan nama-nama sejumlah instansi yang akan memenangkan tender proyek. \"Di sini dalam keterangan saksi Wawan Suhendra apabila list-list nama pemenang tender itu saksi (Khamami, red) yang memasukan nama-namanya,\" tanya Wawan. Mendengar pertanyaan itu, Khamami pun membantah dan mengaku tidak pernah memasukan nama-nama dan list instansi yang memenangkan tender proyek. \"Tidak pernah. Mengarahkan saja tidak pernah saya. Saya selalu tekankan agar berpedoman dengan aturan yang ada,\" kata Khamami. Wawan bertanya lagi mengenai kabar komitmen fee yang harus diserahkan ke Khamami melalui dinas. \"Coba dijelaskan mengenai komitmen fee itu,\" kata Wawan. \"Untuk mengenai komitmen fee kami sudah menegaskan agar tidak boleh ada fee. Saya juga mewajibkan menerapkan pemerintahan yang bersih dan harus tepat sasaran. Apalagi penyerahan fee itu benar-benar tidak ada, baik dari periode pertama saya menjabat hingga sampai saat ini. Termasuk meminta uang untuk keperluan dinas,\" timpal Khamami. Mendengar jawaban itu, Wawan pun geram dan menegaskan lagi bahwa Khamami jangan pernah berbohong. \"Anda sudah disumpah jadi jangan berbohong,\" kata Wawan. \"Tidak pernah. Kalau pribadi tidak pernah, dan kalau urusan keperluan Pemda dan yang meminta dinas itu mungkin saja. Kalau mereka meminta sesuatu ke saya, saya serahkan ke dinas. Dan yang meminta ke saya itu ada yaitu wartawan, LSM, dan Ormas, di 2018 tidak ada. Apabila yang meminta itu langsung saya serahkan ke dinas terkait pedomannya,\" pungkas Khamami. (ang/sur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: