JTTS Beroperasi, Omzet Terjun Bebas, Pedagang di Bypass Gulung Tikar
radarlampung.co.id – Beroperasinya Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) ternyata juga berdampak pada menurunnya omzet pendapatan para pelaku usaha menengah kecil dan mikro (UMKM). Khususnya yang membuka usahanya di Jalan Soekarno-Hatta Bandarlampung. Bahkan di antaranya sudah ada yang gulung tikar. Seperti diungkapkan Marnita (36), warga Karangmaratim, Kecamatan Panjang. Penjual oleh-oleh berupa makanan ringan dan aksesoris ini mengeluhkan omzet penjualannya menurun hingga 100 persen. Menurutnya, ini terjadi sejak JTTS resmi beroperasi pada 8 Maret 2019 lalu dan pengguna jalan by pass menjadi sepi. ”Saya berjualan di sini (Jalan Soekarno-Hatta Panjang, Red) sudah sepuluh tahun. Tapi baru kali ini pembelinya betul-betul sepi. Pendapatan kami turun drastis bahkan hingga 100 persen. Biasanya, setiap hari ada saja yang membeli. Ini sudah satu minggu sama sekali nggak ada yang mampir,\" kata Marnita saat ditemui di toko oleh-oleh Citra, tepat di seberang Lapangan Baruna Panjang, Selasa (19/3). Sejak sepinya pembeli, imbuh ibu dua anak ini, sudah ada empat toko di sebelah tokonya yang gulung tikar (tutup). \"Itu dari kanan sana ada empat toko yang sudah tutup. Sejak jalan tol dibuka, jarang mobil berhenti. Mungkin kendaraan banyak memilih lewat sana,” ungkapnya sambil menunjukkan toko-toko yang tutup tersebut. Wanita kelahiran Sumatera Utara ini pun mengeluhkan bagaimana agar keluarganya beserta keluarga lainnya yang selama ini membuka usaha di tempat tersebut bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. \"Seperti saya. Kan, untuk biaya makan dan sekolah anak-anak dari dagang jual oleh-oleh keripik pisang sampai aksesoris dari kerang-kerang. Jadinya kalau sepi begini bingung mau cari kerja apalagi,\" keluhnya seraya berharap ada solusi dari pemerintah. Serupa diungkapkan pedagang oleh-oleh di tempat sama lainnya, Sofia (43). Warga Karangmaritim, Panjang ini juga mengharapkan ada jalan keluar untuk permasalahan tersebut. \"Ya mudah-mudahan saja. Pemerintah bisa kasih jalan keluar untuk kami di sini. Sebab, kami juga bingung mau kerja apalagi,” ucapnya. (mel/rim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: