Jumlah Pasien Positif Covid-19 Lampung Melonjak, PDP Wafat Bertambah

Jumlah Pasien Positif Covid-19 Lampung Melonjak, PDP Wafat Bertambah

radarlampung.co.id-Sebanyak sebelas orang dinyatakan positif terkonfirmasi Covid-19 di Provinsi Lampung pada Kamis (23/4). Hal ini membuat total jumlah pasien terkonfirmasi covid-19 di Lampung yang pada Rabu (22/4) berjumlah 27 orang menjadi 38 orang. Dari 38 orang yang dinyatakan positif ini, 23 diantaranya masih dirawat atau diisolasi, sepuluh orang sembuh dan lima orang dinyatakan meninggal dunia. Kadis Kesehatan Provinsi Lampung Reihana menjelaskan, hingga kamis (23/4) semua kasus pasien terkonfirmasi positif di Lampung tidak ada yang dikategorikan transmisi lokal. Seluruhnya memiliki kontak dengan pasien positif atau baru dari daerah terjangkit. Untuk penambahan yang cukup esktrim sebelas orang, Reihana menyebut karena sebelumnya di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang, Sumatera Selatan kekurangan reagen sehingga sekitar waktu satu minggu hasil-hasil swab yang dikirimkan baru mendapatkan hasil. ”Penambahan positif 11 orang, kenaikan ini karena reagen yang ada di BBLK Palembang sudah lama habis dan ketika datang seminggu lebih menunggu hasil ini. Baru datang kemarin hasilnya 11 orang positif, 9 orang hasil tracing pasien positif sebelumnya sementara dua lainnya merupakan kasus baru,” beber Reihana. Untuk kasus positif baru Covid-19 yang hasil tracing pasien dari pasien yang telah dinyatakan positif sebelumnya mulai pasien 01, 13, 20, dan pasien yang meninggal di Bengkulu. Reihana menyebut, Lampung belum memiliki kasus dengan transmisi local. ”Melihat kondisi ini, Lampung belum ada transmisi lokal karena kasus pertama covid-19 positif ada hubungan dengan orang dari daerah terjangkit, saat tracing ada keluarganya juga positif. Saat ini pasien yang terkonfirmasi positif di Lampung berasal dari lima kluster, pertama kluster Bogor sebanyak lima orang positif, Jakarta sebanyak 18 orang, Bengkulu lima orang, Kluster Gowa, Sulawesi Selatan 9 orang dan Yogyakarta satu orang,” tambah Reihana. Reihana juga menjelaskan ada penambahan dua PDP (pasien dalam pengawasan) di Lampung yang wafat. Untuk PDP yang meninggal pertama asal Laki-laki 25 tahun asal Gedungtataan, Pesawaran. ”Jadi dia bekerja sebagai karyawan pabrik  rakitan mobil di Batam. Pada 20 maret pulang ke Lampung dengan pesawat dan 22 maret kembali ke Batam. Pada 30 maret pulang lagi ke Lampung, 18 april PDP masuk ke RSUD Pesawaran pukul 22.00 WIB dengan keluhan demam, batuk dan sesak. Sebelumnya PDP pernah dirawat di RS Batam selama satu bulan. Hasil pemeriksaan didapat TB Paru dan HIV positif namun rapid tes negative dan dikategorikan PDP karena dari daerah terjangkit,” tambah Reihana. Kemudian pada Selasa (21/4), kondisi menurun dan direncanakan dirujuk ke rumah sakit rujukan di Lampung namun menolak dan pulang paksa namun tidak diperbolehkan rumah sakit. Kemudian 22 April pukul 17.00 WIB, PDP meninggal dunia. Selanjutnya PDP yang meninggal dunia merupaka seorang Laki-laki 75 tahun asal Pesisir Barat. Pada kamis (19/4) pasien tersebut merasa tidak enak badan disertai batuk dengan riwayat habis menerima orang yang berasal dari Bekasi. Sebelumnya pada 17 april berobat ke seorang dokter dan diagnose batuk pilek. Pada 20 april pasien kembali berobat ke dokter lainnya dengan diagnose batuk alergi. ”Kemudian pada 22 april pasien berobat lagi ke poli RSUD dengan keluhan batuk dan sesaknafas berat, lalu discerning, pemeriksaan darah lengkap, ronsen torax dan rapid tes dengan hasil rapid tes positif. Dirawat di isolasi RSUD tersebut, jam 20.00 WIB pasien direncanakan dirujuk ke RS rujukan untuk pemeriksaan swab, keadaan terus menurunn dan pukul 23.00 WIB pasien meninggal dunia,” tambahnya. (rma/wdi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: