Kadishub Bandarlampung Dinilai Tak Paham Persoalan

Kadishub Bandarlampung Dinilai Tak Paham Persoalan

radarlampung.co.id - Komisi III DPRD Kota Bandarlampung menyayangkan keterangan Dinas Perhubungan (Dishub) Bandarlampung yang menyebutkan akan memperbaiki rekayasa pengaturan lalu lintas di Jalan Pramuka Exit/In Flyover Kemiling pada 2020.

Ketua Komisi III DPRD Kota Bandarlampung Yuhadi mengatakan, seharusnya Kepala Dinas Perhubungan sebelum memberikan informasi terkait rencana tersebut harus terlebih dahulu memahampi persoalan yang ada di lapangan.

\"Kalau jawabannya mengelak terus, berarti dia tidak tahu persoalan yang ada. Jangan ngeles dong dengan para wartawan,\" katanya kepada Radarlampung.co.id melalui sambungan telepon, Rabu (11/12).

Menurutnya, berdasarkan pembahasan dalam RKA bahwa tidak ada mata anggaran untuk tahun 2020 yang diperuntukan andalalin dalam penataan ruas jalan di Flayover Kemiling maupun Pramuka.

Sementara, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandarlampung Khaidarmansyah mengatakan, tidak ada pos anggaran tahun 2020 untuk pembangunan rekayasa lalu lintas di titik tersebut.

Menurutnya, pos anggaran pembangunan rekayasa lalu lintas tersebut akan dianggarkan untuk tahun 2021. Namun, bila terkait grand desainnya, memang akan direncanakan pada 2020.

\"Pembangunannya belum, kita baru mau mendesain rekayasa lalu lintasnya itu pada 2020, mau kita bagusin akan ada bundaran yang besar di sana. Sehingga lalu lintasnya jadi bagus,\" jelasnya.

Ia menjelaskan, rencana pembangunan tersebut belum masuk dalam pos anggaran Dinas Pekerjaan Umum. Karena, pos anggaran 2020 hanya untuk pembangunan flyover dan underpas di Jalan Sultan Agung dan Jalan Ki Maja-Urip Sumoharjo.

\"2020 itu baru desainnya saja. Karena anggaran Dinas PU itu barusan saya kasih tahu sebesar Rp84 miliar, jadi itu belum masuk, baru desainnya saja,\" bebernya.

Terkait, kenapa pembangunan tersebut tidak dilaksanakan bersamaan saat pembangunan flyover Kemiling tersebut, dia menyebutkan hal tersebut lantaran dilakukan secara bertahap.

\"Ya kita bertahap, karena itu anggarannya besar. Maunya kita itu, flyovernya akan dipanjangkan sampai ke bawah dekat Universitas Malahayati. Gambarnya lagi dibuat Dinas PU, alternatifnya jadinya kita bikin bundaran di lokasi itu,\" terangnya.

Dengan adanya bundaran tersebut, diharapkan arus lalu lintas di lokasi tersebut dapat terurai, lantaran di titik tersebut sering dilalui mobil-mobil besar. \"Karena anggarannya besar, makanya baru kita buat desainnya pada 2020,\" pungkasnya. (apr/kyd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: