Kadiskes Provinsi: Lamteng Telah Nyatakan KLB DBD
RADARLAMPUNG.CO.ID - Tingginya angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Lampung yang terdata Kementerian Kesehatan saat ini membuat Gubernur Lampung mengimbau masyarakat hidup sehat dan menjaga lingkungan.
\"Yang jelas kita harus menjaga pola hidup kita tetap sehat sekaligus menjaga lingkungan. Harus tahu tempat-tempat hidupnya nyamuk itu, dan harus rajin dibersihkan agar tidak ada lagi nyamuknya,\" beber Arinal usai ditemui dalam agenda Hari Ulang Tahun Pemprov Lampung di Pahawang, Pesawaran, Kamis (12/3).
Ditambahkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung Reihana, angka kesakitan di Lampung memang tinggi. Namun angka kematiannya masih rendah, bahkan di bawah 1%.
Namun, Reihana menyebut Bupati Lampung Tengah telah mendeklarasikan bahwa kasus DBD di Lamteng masuk kategori luar biasa (KLB).
\"Kami sudah menyampaikan ke pusat masih kuning, belum merah statusnya, dan kami sudah koordinasi dengan dinkes kabupaten/kota. Tapi selama Bupati Lamteng menyatakan daerahnya KLB artinya kami juga tidak tinggal diam,\" tambah Reihana.
Pihaknya mengaku telah memberikan bantuan bahkan sejak Januari lalu. Bantuan ini berupa insektisida, abate, juga alat fogging.
\"Memang provinsi tugasnya ada di bencana alam dan krisis penyakit atau KLB. Baru Lamteng, Bupati sudah statmen, maka sudah kami support, mudah-mudahan bisa turun terutama dengan melakukan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) untuk mematikan nyamuk kecil. Harapannya kasusnya bisa turun, selain itu tetap melakukan pencegahan dengan 3M+,\" lanjutnya.
Selain Lampung Tengah, Reihana menyebut kasus tertinggi lain di Kota Bandarlampung. \"Kasus lainnya di Bandarlampung, Memang setelah kami telaah terkait angka bebas jentik, di mana tidak boleh kurang 95% tapi rata-rata semua yang ada di Lampung belum ada di atas 95. Paling bagus Metro. Meskipun masih ada juga yang DBD,\" tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 10 orang tercatat meninggal dunia karena kasus demam berdarah dengue (DBD) sepanjang Januari hingga Februari 2020. Dinkes Lampung menyebut tahun ini merupakan siklus tahunan DBD.
10 kasus DBD yang meninggal tercatat berada di Lampung Tengah lima orang, dan Lampung Timur dua. Serta Lampung Utara, Metro, dan Pringsewu masing-masing satu orang.
Sementara total jumlah penderita sampai saat ini tercatat 2.472 kasus. Di mana pada Januari 1.066 kasus dan Februari meningkat jadi 1.406 kasus.
Sementara kasus tertinggi memang tercatat di Lamteng dengan total selama Januari-Februari mencapai 423 kasus dengan total lima orang meninggal. Kemudian Lampung Selatan terdapat 542 kasus tanpa meninggal, Lampung Timur 332 kasus dengan dua orang meninggal dunia. Dan Bandarlampung 133 kasus tanpa orang meninggal. (rma/sur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: