Biota Laut Lampung yang Paling Banyak di Ekspor

Biota Laut Lampung yang Paling Banyak di Ekspor

RADARLAMPUNG.CO.ID - Potensi perikanan Lampung ternyata masih bisa terus di tingkatkan. Terutama di sektor-sektor budidaya. Diantaranya udang, dan rumput laut.

Dari data yang berhasil didapat oleh Radar Lampung, untuk ekspor di nomor paling atas ada udang, berhasil di ekspor dengan volume sebesar 12.548.816 kilogram. Total nilai ekspornya mencapai Rp1,85 triliun, dengan nilai per kilogramnya Rp148.211.

Dibawah udang ada rajungan yang memiliki volume ekspor mencapai 1.577.612 kilogram dengan total nilai Rp516,80 miliar yang per kilogramnya Rp327.586.

BACA JUGA:Ridwan Kamil Tetap Berharap Anaknya Ditemukan Selamat

Selanjutnya ada ikan beku yang memiliki volume ekspor 2.079.186 kilogram itu memiliki nilai ekspor Rp139,54 miliar dengan harga per kilogramnya Rp67.116.

Kemudian ada cumi-cumi dengan volume ekspor 971.322 kilogram, untuk jumlah nilai ekspornya sebesar Rp80,23 miliar dengan nilai per kilogramnya Rp82.600.

Disusul terakhir rumput laut. Potensi tanaman laut itu di Lampung untuk ekspor hanya 932.168 kilogram, untuk total nilai ekspornya sebesar Rp6,57 miliar dengan nilai per kilogramnya Rp7.053.

BACA JUGA:Mengikuti Pengajian di Masjid, Tersangka Ini Sibuk Bobol Rumah Korban

Dari data tersebut, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Lampung Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M. Si. Dia mengatakan salah satu potensi yang masih bisa digali ialah rajungan. Pasalnya hewan bercapit tersebut masih bisa di genjot sektor pembesarannya sehingga nilai ekonomi rajungan dapat diangkat.

"Rajungan ini masih bisa di tingkatkan lagi. karena saat ini porsinya masih sangat sedikit. Ekspornya masih perlu di galakkan lagi. Karena potensinya masih sangat tinggi, rajungan ini juga memang asal Lampung memenuhi pasar dalam negeri sampai 15%. Karenanya potensi itu masih urutan ke lima padahal provinsi penghasil rajungan, namun ekpsornya masih sedikit," beber Prof Sukri.

Dengan adanya tiga kabupaten juga mulai Tulangbawang, Lampung Tengah dan Lampung Timur, Prof Sukri mengatakan potensi bisa dilakukan. Saat ini saja jumlah nelayan hanya sekitar 4 ribu orang. Jumlah itu harus ditingkatkan dengan seiringnya produksi rajungan.

BACA JUGA:Warga Blambangan Umpu Ditangkap, Simpan Satu Paket Sabu

"Nelayannya kan baru 4000 itu masih bisa terus ditingkatkan. Apalagi kan bisa itu di genjot produksinya, salah satunya dengan meningkatkan nilai untuk melakukan budidaya pembesaran rajungan terlebih dahulu," katanya.

Kemudian udang, saat ini Lampung tengah kembali menggeliatkan pasar udang vanamei kembali. Hal ini membuat udang kembali diminati oleh pangsa pasar ekspor. Hal ini juga dinilai harus disambut baik oleh Provinsi Lampung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: