Diduga Banyak Utang, Warga Tuba Gantung Diri di Pohon Rambutan

Diduga Banyak Utang, Warga Tuba Gantung Diri di Pohon Rambutan

RADARLAMPUNG.CO.ID - Diduga akibat banyak utang, seorang pria di Tulang Bawang (Tuba) nekat gantung diri.

Kapolsek Banjaragung AKP M Taufiq mengatakan, peristiwa tersebut bermula saat korban: KM (40), warga Kecamatan Banjarmargo, pada Selasa (31/5), sekira pukul 19.30 WIB, datang ke rumah mertuanya untuk meminjam uang sebesar Rp5 juta.

Rencananya, uang tersebut akan digunakan korban sebagai tambahan modal usaha vulkanisir ban. Namun, tidak diberikan oleh mertuanya.

Pada pukul 22.10 WIB, korban diketahui keluar rumah beralasan untuk mencari signal. Kemudian, AW (22) adik ipar korban mengikutinya secara diam-diam. 

BACA JUGA:Truk Hasil Curian Dijual Rp38 Juta, Pelaku dan Penadah Diciduk di Riau

Ternyata benar, korban menghubungi seseorang. Setelah itu adik ipar korban masuk ke dalam rumah dan tidur.

Pada Rabu (1/6), sekira pukul 00.13 WIB, adik ipar korban dibangunkan oleh istrinya karena korban belum pulang. Bersama temannya, adik ipar korban berusaha mencari ke belakang rumah. 

"Di situ korban ditemukan dalam keadaan MD (meninggal dunia) dengan posisi tergantung di pohon rambutan menggunakan tali tambang warna hijau. Saksi lalu memberitahukan peristiwa tersebut kepada warga," kata AKP Taufiq, Kamis (2/6).

Aparat Polsek Banjaragung yang mendapatkan informasi kemudian menuju TKP. Setibanya di TKP, polisi dibantu warga menurunkan korban dan membawanya ke rumah mertuanya.

BACA JUGA:Gerbong Mutasi Bergerak, 19 Pejabat Pemkab Tulang Bawang Dilantik, Berikut Ini Daftar Namanya

Berdasarkan hasil olah TKP, polisi menyimpulkan jika korban murni bunuh diri

Terbukti dari hasil pemeriksaan fisik di tubuh korban oleh petugas medis Puskesmas Penawarjaya. Penyebab korban meninggal dunia akibat luka jerat di leher.

"Hasil pemeriksaan, penyebab korban nekat melakukan bunuh diri karena terlilit utang kepada banyak orang," imbuh Kapolsek.

AKP Taufiq menjelaskan, pihak keluarga telah membuat surat pernyataan menolak untuk dilakukan autopsi dan telah menerima peristiwa ini sebagai sebuah musibah. (nal)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: