Menghadapi Hepatitis Akut Misterius, Prokami Lampung Sukses Gelar Muswil dan Webinar Kesehatan

RADARLAMPUNG.CO.ID - Musyawarah Wilayah (Muswil) sekaligus Webinar Kesehatan yang digelar oleh Perhimpunan Profesional Kesehatan Muslim Indonesia (Prokami) cabang Lampung berhasil dilaksanakan pada, Minggu (5/6) pukul 08.00 WIB.

Adapun kegiatan Prokami Lampung dilakukan secara offline dan online melalui, via zoom dan YouTube.

Ketua Pengurus Wilayah Prokami Lampung Dr. M. Fajrin Armin F, Sp.OT menyampaikan, Prokami sudah berdiri sejak tahun 2002 dan saat ini sudah ada di 34 provinsi.

"Kegiatan ini digelar sebagai peringatan terbentuknya Prokami di wilayah Lampung pada tahun ini. Dan juga sebagai sarana dari Prokami Lampung untuk terus berbagi pengetahuan, khususnya di bidang kesehatan," kata Fajrin.

Fajrin menambahkan, agenda Prokami Lampung tidak hanya Webinar. Terdapat juga pelatihan dan pendampingan tenaga kesehatan muslim.

"Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pelayanan dari tenaga kesehatan muslim agar lebih profesional dan sesuai dengan syariat Islam," ujarnya.

Diketahui, pada agenda musyawarah wilayah turut dihadiri oleh pengurus pusat, anggota, dan pengurus wilayah Prokami Lampung.

"Untuk peserta Webinar berhasil diikuti lebih dari seratus peserta. Terdiri dari masyarakat Lampung dan sekitarnya," ungkapnya.

Fajrin menuturkan, pemaparan materi Webinar bertajuk, Kupas Tuntas Hepatitis Akut Misterius berhasil disampaikan dengan baik oleh Ketua IDAI Lampung dr. Fedriyansyah, Sp.A, M.Kes dan Kabid P2P Dinkes Provinsi Lampung dr. Lusi Darmayanti, MPH.

"Melalui kegiatan Webinar diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat Lampung untuk lebih waspada pada penyakit hepatitis akut misterius," tuturnya.

Fajrin menegaskan, Prokami Lampung akan terus berusaha menjadi organisasi profesional kesehatan muslim yang memberi banyak manfaat. Bagi seluruh umat. 

"Prokami cabang Lampung diharapkan bisa lebih maju kedepannya. Dan bisa terus memberikan solusi terbaik bagi masyarakat Lampung, khususnya di bidang kesehatan islami," pungkasnya. (mg1)

Sumber: