Adu Tembak, Dua Tumbang
Salah seorang tersangka begal, berhasil diringkus anggota Polsek Bukitkemuning, saat menjalani pengobatan di RSUD Ryacudu Kotabumi.-Foto Humas Polsek BUKITKEMUNING for Radarlampung.co.id-
LAMPUNG UTARA, RADARLAMPUNG.CO.ID - Dua dari empat tersangka pencurian dengan kekerasan atau dikenal warga dengan sebutan begal, berhasil diringkus petugas Polsek Bukit Kemuning.
Dalam upaya penangkapan tersebut, tersangka menggunakan senjata tajam dan senjata api rakitan, melakukan perlawanan. Bak aksi film Hollywood, tersangka dan petugas adu ketangkasan menggunakan senjata api, saling menambak antara kedua belah pihak.
Tim Unit Reskrim, dipimpin langsung oleh Kapolsek Bukit Kemuning Kompol Muhidin dan Kanit sersenya, melepaskan tembakan ke atas sebanyak dua kali.
Namun, tembakan tersebut, tidak diindahkan. Bahkan tersangka melakukan tembakan balik ke arah petugas. Beruntung, tembakan tersebut tidak mengenai petugas.
BACA JUGA:Begini Tanggapan Dinsos Lamtim mengenai Warga Miskin Belum Masuk Data PBIJK
Lantaran para pelaku membahayakan petugas yang ingin menangkap. Akhirnya, Kapolsek mengintruksikan kepada Kanit serse Aipda Lucki untuk melumpuhkan pelaku dengan cara menembak bagian kakinya.
Kedua tersangka adalah AB (26) dan FR (19) merupakan warga Desa Aji Pemanggilan, Kecamatan Anak Tuha, Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng) itu, kini masih dalam perawatan tim medis, guna mengeluarkan proyektil peluru bersarang dikakinya.
Kapolsek Bukit Kemuning Kompol Muhidin mewakili Kapolres Lampura, AKBP Kurniawan Ismail membenarkan pihaknya telah meringkus dua orang tersangka begal inisial AB (26) dan FR (19), Selasa (7/6).
BACA JUGA:Soal Ilegal Fishing, Polda Babel Tangkap 7 Warga Asal Lampung
Lebih lanjut Kapolsek Kompol Muhidin mengatakan, kejadian pada Senin (6/6/) sekitar pukul 12.30 wib, bermula saat korban Aldo (16) yang menggunakan kendaraan sepeda motor CBR 150 bersama rekannya Aden yang sama-sama menggunakan sepeda motor Honda Supra X 125 berteduh di SD Negri 02 Desa Dwikora akibat cuaca hujan.
Kedua korban memarkirkan sepeda motornya di halaman sekolah dan mereka berteduh didalam ruang kelas, setelah hujan mereda korban keluar dan melihat sepeda motor milik mereka tengah di bawa oleh pelaku yang berjumlah empat orang.
Korban pun berteriak sambil mengejar pelaku, namun korban tak dapat berbuat banyak lantaran pelaku mengeluarkan senjata tajam yang membuatnya terpaksa harus pasrah ketika sepeda motor di bawa kabur oleh komplotan pelaku.
"Beruntung saat korban berteriak beberapa warga ada yang mendengar suara korban sehingga warga pun turut mengejar pelaku dan kedua korban melapor ke Polsek Bukit Kemuning," ungkapnya.
BACA JUGA:Banyak Warga Miskin di Lamtim yang tak Masuk PBIJK
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: