Mentan Dorong Petani Beradaptasi dengan Tantangan Alam

Mentan Dorong Petani Beradaptasi dengan Tantangan Alam

Menteri pertanian Yasin limpo--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyebutkan pertanian menghadapi tantangan besar dengan perubahan iklim saat ini.

Petani dan semua pelaku pertanian pun harus bisa beradaptasi dengan tantangan alam tersebut.

"Dengan perubahan iklim yang ada, kita dihadapkan pada situasi bagaimana membuat pertanian ramah lingkungan dan cara kita beradaptasi dengan tantangan alam,"ungkap SYL saat memberikan arahan pada pembukaan Training of Trainers (TOT) bertema Pertanian Ramah Lingkungan bagi widyaiswara, dosen, guru, dan penyuluh pertanian, di Bandar Lampung pada Selasa, 28 Juni 2022.

Karena itu, Menteri Yasin Limpo menyambut positif penyelenggaraan TOT ini. Menurutnya, TOT mengenai praktik pertanian ramah lingkungan seharusnya bisa menghasilkan sesuatu yang bisa diimplementasikan di lapangan.

BACA JUGA:Anggaran Gaji di Disdikbud Lampung Barat Rp210 Miliar, Tidak Terserap Rp172 Juta, Ini Sebabnya

“TOT adalah starting point dari perjalanan yang panjang. Saya ingin TOT ini ada targetnya, setiap peserta tahu apa yang didapatkan setelah TOT dan ending apa yang diharapkan,” katanya.

Untuk menghadapi perubahan iklim, Menteri Yasin Limpo menyebutkan kemampuan petani harus ditingkatkan. Peningkatan produksi harus disertai sustainability dengan menjaga ekosistem agar tetap sehat.

Kemampuan petani bisa terus kita kembangkan dan peningkatan produksi komoditas pangan bisa kita capai. Pertanian besok bisa menjadi kekuatan bangsa ini, minimal untuk kebutuhan kita sendiri. Bahkan kami harapkan kita bisa mengisi ruang ekspor,” sebut Menteri Yasin Limpo.

Anggota Komisi IV DPR RI Dwita Ria Gunadi mengatakan masyarakat Provinsi Lampung sangat menyambut baik penyelenggaraan TOT ini yang secara khusus membahas pertanian ramah lingkungan.

BACA JUGA:Pemeran Video Syur 15 Detik Bengkulu Terbongkar, Ini Tampangnya

Diharapkan keluaran dari kegiatan TOT mampu menjawab tantangan dalam meningkatkan produksi pangan di tengah ancaman pemanasan global dan krisis lahan.

“Tugas besar  kita adalah berdaulatnya pangan dan sejahteranya masyarakat khususnya petani, serta tercapainya visi Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” kata Dwita.

Dwita menilai visi Indonesia untuk menjadi lumbung pangan dunia bukan visi yang mudah namun bukan sesuatu yang mustahil untuk dicapai.

Menurutnya, perlu adanya gerakan dan terobosan dalam sektor pertanian yag dilakukan secara bersama-sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: