Pertahankan WTM, Ini Capaian BPJS Kesehatan Tahun 2022
--
JAKARTA, RADARLAMPUNG.CO.ID - Langkah BPJS Kesehatan bersinergi dan kolaborasi dengan pemerintah, mitra kerja, peserta dan masyarakat, berhasil menjaga keberlangsungan penyelenggaraan program JKN.
Melalui berbagai terobosan di tengah pandemi Covid-19 , BPJS Kesehatan mempertahankan predikat Wajar Tanpa Modifikasi (WTM) untuk laporan keuangan tahun 2021 dari akuntan publik.
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti mengungkapkan, capaian tersebut merupakan predikat WTM ke delapan.
Berturut-turut diraih sejak BPJS Kesehatan beroperasi tahun 2014. Kemudian predikat ke 30 sejak era PT Askes (Persero).
BACA JUGA: Jangan Main-main, Geng Motor Meresahkan di Bandar Lampung Akan Ditindak Tegas!
"Hal ini menandakan bahwa posisi keuangan BPJS Kesehatan per 31 Desember 2021 serta kinerja keuangan dan arus kas sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia sesuai dengan audit dari kantor akuntan public,” kata Ghufron Mukti, Selsa 5 Juli 2022.
”Tentunya berbagai capaian di tengah pandemi Covid-19 ini tidak didapat tanpa kerja keras. BPJS Kesehatan terus membuat gebrakan baru dengan memperhatikan publik," imbuh Gufhron melalui zoom meeting.
Dengan komitmen yang terus di kedepankan, Ghufron Mukti memastikan hal itu menjadikan BPJS Kesehatan sukses mempertahankan capaian WTM dalam mengelola keuangan.
Selain itu, terus Ghufron Mukti, capaian lain yang patut diapresiasi adalah kondisi Dana Jaminan Sosial (DJS) di 2021 telah dinyatakan positif.
BACA JUGA: Hii Serem.. Resepsi Pernikahan Ini Digelar di Tengah Kuburan
Hal tersebut dibuktikan dari aset netto yang yang dimiliki hingga tahun 2021 sebesar Rp 38,7 triliun.
Posisi aset neto ini masuk dalam katagori sehat dan mampu memenuhi 5,15 bulan estimasi pembayaran klaim ke depan.
Dengan capaian tersebut, BPJS Kesehatan juga senantiasa berupaya untuk menciptakan inovasi. Khususnya dari sisi finansial dan ekosistem digitalisasi, sehingga dapat mempercepat peningkatan mutu layanan.
"Di 2022, BPJS Kesehatan masih memiliki berbagai tantangan yang harus diperbaiki. Khususnya akses, mutu, efisiensi, ekuitas dan sustainabilitas finansial,” sebut dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: