BRI Konsisten Menjaga Kerangka Besar Pemberdayaan

BRI Konsisten Menjaga Kerangka Besar Pemberdayaan

--

Hal ini dikarenakan bisnis digital dapat menciptakan keunggulan kompetitif dan meningkatkan skala bisnis. Kinerja UMKM meningkat melalui efisiensi dan inovasi.

BACA JUGA:Komnas Perlindungan Anak Soroti Adanya Narapidana Anak yang Meninggal Dunia di LPKA Bandar Lampung

Namun demikian, berdasarkan lamanya digitalisasi mayoritas 75% dari mereka belum melakukan bisnis secara digital, penetrasinya masih rendah hanya 25% UMKM yang menggunakan media sosial, website, atau marketplace untuk berjualan di masa pandemi.

Ini bisa disebabkan aktivitas inklusi dan literasi masih perlu didorong lebih baik lagi sekaligus meningkatkan akses layanan keuangan formal.

“BRI memiliki kerangka program pemberdayaan UMKM baik untuk individu, kelompok dan ekosistem desa. Lebih dari 27 ribu tenaga pemasar BRI sebagai ujung tombak pemberdayaan meliputi literasi dasar, literasi bisnis dan literasi digital. Program pemerintah bansos, membangun klaster usaha dan desa brilian dilakukan secara intensif,” tegasnya.

Khususnya pada segmen Ultra Mikro, literasi keuangan masih rendah, tingkat inklusi keuangan 65% dimana kurang dari 40% masyarakat Ultra Mikro belum memiliki rekening tabungan.

BACA JUGA:Ini Penjelasan Willlem Nikson Sitompul Soal Disandera oleh Pihak Kampus Institut Maritim Prasetiya Mandiri

Menurut kajian Women’s World Banking (WWB), pelaku usaha ultra mikro berada pada kelompok Necessary dan Stable, pinjaman informal, merasa tidak perlu perijinan, cashflow campur dan penggunaan handphone sebatas pribadi bukan usaha.

Hal ini yang membuat BRI selaku induk Holding UMi menaruh perhatian lebih, mendorong peningkatan kapabilitas pengusaha dan usahanya.

Pemerintah dalam rencana strategis ekonomi nasional ingin mendorong tingkat inklusi keuangan 90% di tahun 2024. 

Melalui Holding atau Sinergi Ekosistem Ultra Mikro (UMi) antara Pegadaian, PNM dan BRI memberikan harapan baru bagi masyarakat Ultra Mikro dengan memperluas jaringan Unit Colocation SENYUM (Sentra Layanan Ultra Mikro) dan memperdalam layanan produk dan jasa keuangan formal yang semakin lengkap.

BACA JUGA:Bangik, Lusa Dicanangkan Jadi Hari Seruit Nasional

“Berbagai program dilakukan BRI sebagai kerangka besar pemberdayaan sesuai koridor Sinergi Ekosistem Ultra Mikro. BRI mendorong entitas Pegadaian dan PNM memastikan pelaku usaha Ultra Mikro memiliki pengetahuan, kemampuan dan kesempatan akses layanan keuangan yang adil dan inklusif agar terhindar dari kerentanan dan menaikkelaskan pelaku usaha ultra mikro,” ujar Supari.

Pemberdayaan Digital dan Cashless di Ekosistem PNM dan Pegadaian

Masih dalam risetnya, Supari mengungkap bahwa dibandingkan dengan yang belum pernah melakukan digitalisasi, UMKM Ultra Mikro yang telah mengadopsi digital memiliki probabilitas ketahanan yang lebih tinggi, dengan peningkatan penjualan, likuiditas, dan profitabilitas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: