Catat! Ini Tanggal Kloter Pertama Lampung yang Sampai di Indonesia

Catat! Ini Tanggal Kloter Pertama Lampung yang Sampai di Indonesia

RADARLAMPUNG.CO.ID - Jamaah haji yang berangkat lebih awal mulai kembali ke Indonesia.

Salah satunya jamaah asal Lampung yang dijadwalkan akan sampai di Lampung pada 18 Juli mendatang.

Rombongan ini, merupakan jamaah pertama Lampung yang masuk dalam Kloter JKG 4 asal Bandar Lampung. Jumlahnya, ada sebanyak 393 jamaah termasuk petugas haji dan petugas kesehatan.

"Insya Allah kloter JKG 4 akan pulang pada 17 Juli besok ini, insyaallah 18 pagi sudah sampai asrama haji lagi," kata Akhor Wiwid Sudiono, Plh. Kepala Bidang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Lampung pada Jumat, 15 Juli 2022.

BACA JUGA:Pelaku Curanmor yang Sering Beroperasi di Bandar Lampung Diamankan, Uangnya Dilakukan untuk Ini..

Sesampainya di asrama nantinya, jamaah bisa langsung di jemput keluarga masing-masing. Namun, untuk daerah akan dijemput oleh panitia daerah untuk sampai di kabupaten/kota nya.

Sementara jemaah haji yang kembali ke Indonesia ini tidak dilakukan karantina. Setibanya di bandara, kedatangan akan dilakukan pengawasan kesehatan terhadap jemaah haji dan tetap menerapkan protokol kesehatan bagi pelaku perjalanan luar negeri.

Pengawasan kesehatan di bandara dilakukan melalui pengecekan suhu dengan menggunakan thermal scanner dan thermal gun, serta pengecekan tanda dan gejala penyakit menular, potensi wabah, termasuk Covid-19. 

Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Haji Budi Sylvana menegaskan bahwa bagi jemaah yang dalam kondisi sehat dapat langsung kembali ke daerahnya masing-masing.

BACA JUGA:Kelabui Polisi Bungkus Sabu Senilai Rp 10 Miliar dengan Bungkus Kado, Tiga Emak-emak Ini Diamankan

"Tidak ada karantina terpusat selama 21 hari kepada jemaah haji. Kami ulangi, tidak ada karantina kepada jemaah haji kita,” tegasnya di Jeddah, Kamis, 14 Juli 2022 seperti dikutip dalam laman kemenag.go.id.

Jamaah, kata Budi, akan diminta mengisi Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji (K3JH). Tujuannya, untuk melakukan pengawasan kesehatan secara mandiri selama 21 hari ke depan.

"Jadi tidak ada karantina. Yang ada adalah pengawasan secara mandiri di daerah masing-masing. Jadi jemaah bisa melakukan aktivitas sebagaimana biasa,” ujarnya.

Namun, jika saat pemeriksaan di bandara ditemukan gejala Covid-19 atau suhu tubuh di atas 37,5 derajat Celsius, maka akan dilakukan pemeriksaan konfirmasi dengan pemeriksaan PCR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: