Manfaatkan Harga Mahal, Petani Panen Cabe Meski Belum Siap
RADARLAMPUNG.CO.ID - Harga cabe yang mahal, dimanfaatkan oleh petani untuk memetik tanamannya. Walaupun cabe tersebut belum siap panen.
Seperti yang dilakukan oleh Yudi, seorang petani di Pagaralam, Ia tak menampik jika cabe merah jauh lebih mahal ketimbang cabe hijau.
Namun, harga cabe hijau saat ini sudah tergolong mahal dan memberikan keuntungan bagi petani.
BACA JUGA:Jawaban Malaysia Bikin Ngenes Saat Indonesia Tarik 200 Ribu Lebih TKI
"Kalau menunggu merah (masak) pasti lebih lama panennya. Nanti keburu harga turun dan keamanan pun akan lebih ekstra. Makanya mending langsung dipanen saja," ungkap Yudi, Sabtu, 16 Juli 2022.
Menurutnya, kondisi ini sebenarnya sudah biasa di Kota Pagaralam. Tidak hanya untuk tanaman cabe, tapi juga tanaman lainnya. Biasanya, kenaikan harga dipicu permintaan yang tinggi, sementara pasokan kurang.
Kelangkaan juga disebabkan oleh faktor cuaca yang mempengaruhi proses tanam hingga panen. Bahkan, Bisa juga karena bertepatan musim panen kopi, sehingga petani yang menanam cabe tak banyak.
BACA JUGA:Bharada E Kena Pasal Berlapis
"Kalau musim panen kopi tiba, banyak petani berpindah mengurus kebun kopinya seperti sekarang ini," katanya.
Kelangkaan cabe juga dari hasil panen yang kurang baik, karena terserang hama. Hal ini mempengaruhi produksi yang berujung pada kenaikan harga. Terkait keuntungan, mungkin berbeda antar petani.
Apalagi bila petani tersebut menanam di atas lahan sendiri dan dikerjakan sendiri. Sudah pasti keuntungannya akan lebih besar.
Beda hal bila petani tersebut menggarap di lahan dan dimodali pemilik lahan, sehingga pembagian untung juga berbeda, sesuai dengan kesepakatan.
BACA JUGA:Ustadz Das’ad Latif Beri Tausiah di Mesuji, Isi Ceramahnya Sangat Mengharukan
"Yang pasti, kami petani bersyukur. Apalagi kalau kenaikan harga cabe bertepatan dengan tahun ajaran baru sekolah. Sudah pasti bisa bermanfaat untuk kami," katanya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: