OJK Siapkan Eksportir Baru Bagi UMKM di Lampung
Untuk mendorong peningkatan ekspor di Lampung, OJK menggelar Coaching Program For New Exporter (CPNE) Provinsi Lampung yang akan diikuti para pelaku UMKM/IKM Lampung.--
RADARLAMPUNG.CO.ID – Untuk mendorong peningkatan ekspor di Lampung, OJK menggelar Coaching Program For New Exporter (CPNE) Provinsi Lampung yang akan diikuti para pelaku UMKM/IKM Lampung.
Kegiatan ini terselenggara bersinergi dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) yang berkedudukan di Jakarta, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung serta anggota Forum Ekspor Lampung (FELA).
Kegiatan ini diikuti oleh 60 pelaku UMKM/IKM yang terbagi dalam 3 kategori kelas yaitu kelas Potensi ekspor, Kelas Siap ekspor dan Kelas Expert ekspor, yang masing-masing akan diberikan modul khusus guna membekali pengetahuan dan ketrampilan untuk dapat menjadi eksportir baru.
Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto dalam sambutannya berharap melalui kegiatan CPNE ini, semangat menjadi eksportir di kalangan pegiat UKM Lampung lebih kuat lagi.
BACA JUGA:Geger, Teror Keranda Mayat di Suoh
Sehingga lebih banyak eksportir baru yang akan lahir di Lampung sehingga potensi Lampung akan dapat kita manfaatkan lebih maksimal.
“Jangan sampai banyak produk kita di-copy oleh Negara lain dan justru Negara lain yang menikmati hasilnya melalui kegiatan ekspor,” kata Fahrizal.
Kepala Kanwil DJKN Lampung dan Bengkulu, Dudung Rudi Hendratna menjelaskan, CPNE adalah program yang disiapkan oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Impor Indonesia (LPEI).
“Melalui tahapan seleksi pelaku UKM berorientasi ekspor yang ingin berkembang menjadi cikal bakal eksportir Indonesia baik secara langsung maupun tidak langsung melalui serangkaian tahapan tertentu untuk menghasilkan UKM yang unggul dan dapat bersaing di pasar global,” kata Dudung.
BACA JUGA:Tim PKM Polinela Beri Solusi Media Promosi Berbasis Web Sebagai Optimasi Usaha 'Tenant Coffee'
Lebih lanjut Kepala OJK Provinsi Lampung, Bambang Hermanto menyatakan harapannya yakni adanya inklusi keuangan yang berkelanjutan kepada UKM.
“Agar dapat lebih peningkatan terakselerasi khususnya terkait ekspor sesuai dengan salah satu agenda finance track pada presidensi G20 Indonesia yaitu 'Financial Inclusion: Digital and SMEs',” katanya.
Berdasarkan data BPS Provinsi Lampung, tercatat nilai ekspor Provinsi Lampung pada Juni 2022 mencapai US$526,89 juta (kurang lebih Rp7,85 triliun).
Nilai ini mengalami peningkatan sebesar US$229,13 juta atau naik 76,95 persen dibandingkan Mei 2022 atau 36,07 persen dibandingkan Juni 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: