Iklan Bos Aca Header Detail

Hindari Black Campaign

Hindari Black Campaign

Foto FKUB Lampung : Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Lampung Periode 2021-2025--

Oleh

Ketua FKUB Lampung  sekaligus Dosen UIN Raden Intan Lampung , Dr.M.Bahruddin,MA

BANDAR LAMPUNG, RADARLAMPUNG.CO.ID -Genderang politik menyambut Pemilihan Umum (Pemilu) serentak  pada Tahun 2024 telah mulai mengalir, ditandai dengan proses pendaftaran partai partai politik calon peserta Pemilu. Demikian pula halnya, pembentukan koalisi partai mulai bermunculan.

Guna mewujudkan harapan masyarakat agar Pemilu berjalan dengam aman dan damai, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Lampung meminta kepada seluruh elit partai dan simpatisannya untuk menghindari black campaign (kampanye hitam).

Karena hal tersebut,  sangat dilarang oleh ajaran semua agama yang ada di Indonesia.

Sebab kampanye hitam itu identik dengan fitnah, dan telah terpatri dalam benak masyarakat bahwa 'fitnah itu lebih kejam dari membunuh'.

Tentu dalam konteks ini adalah pembunuhan karakter. Hal ini disampaikan oleh  Ketua FKUB Lampung  sekaligus Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung , Dr.M.Bahruddin,MA kepada radarlampung.co.id pada hari Jumat, 25 Agustus 2022.

Oleh sebab itu, Dr.Bahruddin meyakinkan bahwa  FKUB Lampung pada saatnya nanti akan mendorong dan mengajak terselenggaranya Deklarasi Pemilu Damai disertai dengan doa bersama lintas agama.

Terkait dengan pemilu serentak 2024 yang akan datang, lanjut Dr.Bahruddin, FKUB  Lampung mengharapkan agar adu konsep, adu gagasan, adu program, menjadi andalan dan "jualan" politik para kontestan untuk merebut hati dan simpati masyarakat.

Selanjutnya, etika politik harus menjadi panglima dalam berkampanye, karena hanya dengan slogan yang demikian demokrasi yang beradab dan bermartabat akan terwujud. "Demokrasi yang memanusiakan manusia, bukan sebaliknya Karenanya istilah "cebong" dan "kampret" tidak boleh lagi mewarnai dinamika politik, sebab hal tersebut merupakan cermin ketidakadaban," tutup Dr. Bahruddin. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: