Gencarkan Patroli Malam, Polres Pringsewu Sasar Daerah Rawan

Gencarkan Patroli Malam, Polres Pringsewu Sasar Daerah Rawan

Kapolres Pringsewu AKBP Rio Cahyowidi SIK pemaparan Latpra operasi Patuh Krakatau. Foto Polres Pringsewu--

PRINGSEWU, RADARLAMPUNG.CO.IDPolres Pringsewu terus mengaktifkan patroli malam. Tak hanya di daerah perkotaan. Kegiatan ini juga digelar hingga daerah pelosok dan melibatkan polsek jajaran.

Patroli gabungan antar fungsi ini, menyasar lokasi-lokasi keramaian, obyek vital, pusat perbelanjaan, perbankan dan lokasi lain yang dianggap rawan aksi kriminalitas.

"Patroli terus digencarkan pihak kepolisian sebagai upaya pemeliharaan kamtibmas di wilayah hukumnya," kata Kapolres Pringsewu AKBP Rio Cahyowidi melalui Kabag Ops Kompol Kisron.

Selain upaya pencegahan, patroli tersebut juga dimaksimalkan untuk mengungkap kasus-kasus kejahatan yang telah terjadi.

BACA JUGA: Soal Subsidi Transportasi Angkutan Umum di Pesawaran, Tunggu Peraturan Menkeu

“Selain mobile, kita juga stasioner melakukan razia dengan sasaran benda-benda terlarang, sajam dan narkoba," tambah Kompol Kisron. 

Namun, peran serta masyarakat juga diperlukan. Termasuk tetap waspada dan cepat melapor jika di daerahnya melihat atau mengetahui adanya tindak kejahatan. 

Sebelumnya, Polres Pringsewu menggelar patroli dan monitoring distribusi bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah SPBU, Rabu 31 Agustus 2022.

Kapolres Pringsewu AKBP Rio Cahyowidi melalui Kabag Ops Kompol Kisron menjelaskan, pihaknya terus melakukan pemantauan di sejumlah SPBU yang ada di wilayahnya. Hal ini terkait dengan wacana kenaikan harga BBM. 

BACA JUGA: Sedang Asik Pesta Sabu Tiga Pemuda Diamankan Polisi

Selain bentuk kehadiran polisi di tengah masyarakat, patroli juga untuk menciptakan rasa aman masyarakat. Kemudian untuk mencegah terjadinya penyelewengan penggunaan BBM.

“Kita telah terjunkan personel untuk melakukan pemantauan pada delapan SPBU yang ada di wilayah Pringsewu," kata Kompol Kisron. 

Terkait rencana kenaikan harga BBM, Kompol Kisron meminta masyarakat untuk tidak merespon secara berlebihan hingga panic buying.

Masyarakat diminta tenang dan tetap menunggu keputusan resmi dari pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: