Rektor UTI Jadi Pembicara Lokakarya Nasional UI GreenMetric
FOTO HUMAS UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA --
BANDAR LAMPUNG, RADARLAMPUNG.CO.ID - Rektor Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) Dr. HM Nasrullah Yusuf, S.E., MBA menjadi pembicara pada Lokakarya Nasional UI GreenMetric Tahun 2022 di Universitas Multimedia Nusantara, Jakarta.
Selain Dr. HM Nasrullah Yusuf, beberapa rektor juga menjadi pembicara pada lokakarya nasional yang juga dihadiri Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya ini.
Pada kesempatan itu, Dr. HM Nasrullah Yusuf menjelaskan enam program utama Teknokrat menjadi kampus hijau atau green campus.
Keenam poin utama itu adalah setting and infrastructure, energy and climate change, research and education, transportation, waste, dan water.
BACA JUGA: Universitas Teknokrat Indonesia Tuan Rumah Peksimprov
"Teknokrat berkomitmen menjadikan kampusnya hijau dalam arti yang riil. Oleh sebab itu, pihaknya mengalokasikan lahan yang sangat luas untuk taman atau tekno park. Selain itu, lingkungan masjid juga dibikin sehijau mungkin sehingga nyaman untuk sivitas akademika," kata Dr. HM Nasrullah Yusuf.
Untuk area hijau, terus Rektor, Universitas Teknokrat Indonesia mengalokasikan lahan seluas 2,5 hektare dari total area kampus 4,5 hektare.
Ini akan berguna bagi kampus dalam menjaga keseimbangan alam. Terutama menyerap karbon dan air bersih sebagai daerah tangkapan yang baik.
"Kami juga membangun kemitraan dengan banyak pihak untuk mewujudkan kampus hijau. Beberapa waktu lalu, 10 rektor ternama di Indonesia juga sudah mengunjungi Teknokrat dan melakukan penanaman bibit pohon di area kampus," urainya.
BACA JUGA: Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Teknokrat Indonesia Juara Nasional English Speech Contest
Dr. HM Nasrullah Yusuf juga menjelaskan, Teknokrat memaksimalkan lahan yang ada di lokasi kampus di tengah perkotaan tersebut untuk ruang terbuka hijau.
Bahkan, konsep taman vertikal juga digunakan untuk memaksimalkan ruang hijau yang ada.
"Dalam konteks tranportasi, Teknokrat juga sudah mengembangkan kendaraan berbasis listrik yang ramah lingkungan. Bahkan, sejak 2006 kampus memang sudah memulai usaha kendaraan listrik untuk meminimalkan penggunaan bahan bakar minyak," kata dia.
Nasrullah juga mengklaim, pejabat tinggi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Ristek Dr. Didin Wahidin M.Pd mengapresiasi usaha mahasiswa Teknokrat mengembangkan sepeda motor berbahan bakar ramah lingkungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: