Debu Pembakaran Tebu Serang Rumah Warga

Debu Pembakaran Tebu Serang Rumah Warga

Masyarakat Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Lampung mengeluhkan banyaknya debu pembakaran yang diduga dari kebun tebu. --

TUBABA, RADARLAMPUNG.CO.ID -Masyarakat Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Lampung mengeluhkan banyaknya debu pembakaran yang diduga dari kebun tebu. 

Saat ini, masyarakat harus menyapu teras dan rumahnya paling tidak empat kali dalam satu hari. Jika tidak, maka anak-anaknya akan menghirup debu pembakaran tebu di rumah-rumah mereka. 

Sahlan (43) warga Panaragan Jaya Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung, meminta agar Pemerintah Kabupaten Tubaba dan Provinsi Lampung melakukan tindakan tegas. 

Sebab, dari tahun ke tahun kondisi ini terus terjadi yang mengakibatkan serangan pilek dan batuk bagi masyarakat setempat. 

BACA JUGA:Pemprov Kebut Persoalan Hibah Lahan untuk Sport Center

Keluhan ini juga diungkapkan oleh Zakaria warga Kerobokan Kelurahan penaragakan Jaya Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Tubaba. 

Hal ini menurut mereka terus terjadi apalagi saat ini Tubaba tidak lagi musim penghujan. Sehingga dengan leluasa debu-debu tersebut berterbangan ke rumah-rumah warga tanpa dapat dibendung. 

Hal yang sama diungkapkan oleh Joni (39) warga Panaragan Jaya Indah Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Tubaba. 

Tak jarang ia harus membantu istrinya untuk menyapu rumah, lantaran debu tersebut masuk ke ruang tamu dan ruang keluarga.

BACA JUGA:Jaring Atlet Pra-PON Lampung, Kejuaraan Softball U-23 Memperebutkan Piala Gubernur Digelar

Debut itu masuk dengan leluasa lantaran rumahnya belum juga memiliki plafon.

"Bahkan debu pembakaran juga masuk ke kamar tidur anak-anak dan kami sehingga setiap dua hari seprai kasur harus diganti. Kamu berharap pemerintah tidak tutup mata atas keluhan masyarakat ini karena akan sangat membahayakan warga,"pintanya. 

Romli Warga lainnya juga mengatakan bahwa pemerintah saat ini dapat menyerupai dari rumah ke rumah agar dapat mengetahui secara riil kondisi yang dihadapi masyarakat.

BACA JUGA:Baru Dua Tahap, Pencairan BSU di Lampung Baru Menyasar 85.244 Pekerja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: