BPBD Tanggamus Kebut Penanganan Tanggul Jebol di Way Belu

BPBD Tanggamus Kebut Penanganan Tanggul Jebol di Way Belu

BPBD Tanggamus kebut penanganan tanggul Way Belu yang jebol akibat diterjang banjir bandang. Saat ini upaya penanggulangan tanggul darurat sudah mencapai 80 persen. FOTO DOKUMEN BPBD TANGGAMUS --

BACA JUGA: Kebakaran di Lampung Barat, Ini Kondisi Terkini

Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 23.00 WIB itu menyebabkan tanggul penahan air sungai way Belu jebol. Sejumlah rumah warga terendam.

Camat Kotaagung Barat Firdaus mengatakan, air merendam rumah warga dan tanaman jagung serta Kakao.

Karena itu warga di imbau untuk tetap waspada terhadap adanya banjir susulan. 

"Tiga pekon terdampak banjir, masing-masing Banjar Masin, Belu dan Pekon Negara Batin," kata Firdaus dikonfirmasi Kamis, 28 September 2022.

BACA JUGA: Partai NasDem Usung Gubernur DKI Jakarta sebagai Capres, Anies Baswedan: Insya Allah Kita Diberi Kekuatan

Lokasi tanggul way Belu yang jebol berada di Pekon Banjar Masin, Pedukuhan Suka Banjar.

"Tanggul ambrol akibat hujan deras Rabu malam. Ketinggian air memasuki pemukiman warga sekitar 50 cm," terang Firdaus. 

Pagi ini lanjutnya, air sungai way Belu  telah berangsur-angsur surut. Tapi penanggulangan melalui normalisasi aliran sungai mesti secepatnya dilakukan guna mengantisipasi banjir bandang susulan. 

Alur sungai way Belu yang mesti dinormalisasi panjangnya sekitar 600 hingga 700 meter. Paling tidak tahap awal 300 meter terlebih dahulu. 

BACA JUGA: Keberadaan Keluarga ODGJ Berambut Gimbal yang Sempat Mengamuk di Pringsewu Terlacak, Ternyata...

Karena jika tidak segera dilakukan normalisasi, dikhawatirkan saat banjir bandang kembali datang. Tanggul sungai yang jebol akan bertambah.             

"Kondisi ini bisa berdampak banjir bandang menerjang sejumlah pekon," tuturnya. 

Terpisah, Kepala Badan Pelaksana Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)  Tanggamus Ediyan M. Thoha ketika dikonfirmasi mengatakan, usulan untuk normalisasi aliran sungai Way Belu memang telah diajukan untuk mengantisipasi  banjir bandang. 

"Tapi karena keterbatasan anggaran, normalisasi belum dapat dilakukan," sebut Ediyan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: