Tim MBKM Jurusan Kimia FMIPA Unila Teliti Pengembangan Katalis Padat
--
BANDAR LAMPUNG, RADARLAMPUNG.CO.ID - Tim penelitian MBKM jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Lampung melakukan penelitian pengembangan katalis padat atau katalis heterogen yang lebih baik sebagai katalisator dalam produksi biodiesel.
Tim terdiri dari Prof. Kamisah Delilawati Pandiangan, S.Si., M.Si.; Prof. Wasiton Ph.d.; Dra. Ilim, Nugraha Bramanthio dan mahasiswa program studi Kimia bersama mahasiswa lainnya.
Dalam kegiatan tersebut, tim melakukan penelitian melalui pengolahan biodiesel berbahan dasar minyak nabati menggunakan katalis CaO (kalsium oksida) yang sudah banyak dipakai dalam industri biodiesel.
Tujuan dari penelitian yang mendasari katalis CaO yang merupakan katalis homogen, masih menyisakan sabun yang bersifat korosif (merusak) pada produk.
BACA JUGA: Luar Biasa, Unila Kembali Masuk Pemeringkatan THE Impact Ranking 2022
Untuk itu, dibutuhkan proses lanjutan pemisahan sabun dengan biodiesel murni. Hal ini untuk meningkatkan biaya produksi biodiesel
“Pada penelitian ini, membuat katalis heterogen CaO/SiO2. Yaitu campuran kalsium oksida (CaO) yang diambil dari batu kapur dengan silika (SiO2) dari sekam padi. Kelebihan katalis heterogen ini tidak menyisakan sabun yang bersifat korosif sehingga tidak memerlukan proses lanjutan,” kata Nugraha Bramanthio.
Menurut Nugraha, kegiatan penelitian dilakukan tiga tahap. Yakni preparasi katalis, uji karakterisasi, dan uji aplikasi katalis.
Penelitian dilaksanakan di dua tempat. Untuk preparasi katalis heterogen CaO/SiO2 dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik/Fisik Unila.
BACA JUGA: Inovasi Senyawa Anti Kanker Berbasis miRNA
Lalu, analisis karakterisasi x–ray fluorescence (XRF), x–ray diffraction (XRD) dan scanning electron microscopy (SEM) dilakukan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Tanjung Bintang, Lampung Selatan.
Kemudian uji aktivitas CaO/SiO2 sebagai katalis pada reaksi transesterifikasi minyak kelapa untuk produksi biodiesel dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik/Fisik Unila.
Nugraha menjelaskan, preparasi CaO dilakukan dengan metode kalsinasi, yaitu memanaskan batu kapur pada oven dengan suhu 600°c selama enam jam, sehingga diperoleh kapur tohor atau kapur bakar kering.
“Jadi, kandungan air yang ada di dalam batu kapurnya akan habis dan menjadi kapur kering,” papar Nugraha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: