Air Meluap Banjiri Lahan Singkong, Petani Galau

Air Meluap Banjiri Lahan Singkong, Petani Galau

Belasan hektar tanaman singkong milik petani Kecamatan Abung Timur Kabupaten Lampung Utara (Lampura), dibanjiri luapan aliran sungai Way Abung.--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Belasan hektar tanaman singkong milik petani Kecamatan Abung Timur Kabupaten Lampung Utara (Lampura), dibanjiri luapan aliran sungai Way Abung.

Hal tersebut, dikarenakan hujan lebat disertai angin kencang membuat aliran sungai meluap dan membanjiri lahan singkong milik petani bermukim di wilayah Abung Timur.

Akibatnya, para petani merugi puluhan juta lantaran lahan singkong mereka terpaksa harus diambil meski belum waktu panen. Bahkan sebagian besar singkong tersebut membusuk lantaran terendam air luapan sungai.

Ditambah, petani harus mengeluarkan ongkos lebih lantaran biaya cabut dan armada truk jauh dari lokasi lahan milik petani.

BACA JUGA:Rishi Sunak Ditunjuk Raja Charles III sebagai PM Inggris

"Selain singkong banyak yang busuk. Ini juga kita harus mengeluarkan ongkos besar saat memanen singkong yang belum cukup umur itu. Sebab selain banjir, armada truk memarkirkan jauh dari lokasi yang membuat kuli cabut singkong meminta ongkos lebih," ujar Iwan (43) salah seorang petani singkong berada di Kecamatan Abung Timur, Rabu 26 Oktober 2022.

Menurutnya, hujan yang mengguyur Kabupaten Lampura ini, terjadi semenjak satu pekan terakhir. Akibatnya, aliran sungai meluap dan membuat lahan petani kebanjiran.

"Ini kami lakukan, (Penen dini, Red) guna mencegah terjadinya kerugian besar. Dari pada tidak jadi uang sama sekali, jadi diputuskan untuk memanennya meski belum cukup umur dan menelan kerugian yang cukup besar," terangnya.

Senada dikatakan Firmansyah (44) petani lainnya, selain ongkos perawatan yang tinggi terlebih harga pupuk yang merangkak naik membuat petani makin galau.

BACA JUGA:Jokowi Jadi Penentu di Tengah Drama Lukas Enembe

"Sudah gagal panen, biaya tanam tinggi, di tambah harga pupuk yang selangit membuat petani semakin menderita. Hal ini, belum dibebani dengan harga singkong yang terjun bebas," kata dia, seraya mengaku akan merubah lahan singkongnya menjadi kolam pembesaran ikan air tawar.

Ia meyakini, jika harga komunitas singkong yang anjlok ini semakin rendah dan berlangsung lama, maka petani akan beralih fungsi menjadi kolam ikan air tawar.

"Itu pasti Bang. Kalau harganya semakin anjlok, keyakinan petani akan alih fungsi menjadi kolam pembesaran ikan air tawar. Dari pada kita semakin merugi dan tidak cabut modal. Mendingan kita alih fungsi saja," kata dia.

Sementara, Kabid Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampura, Zulkarnain mengatakan, hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Lampura, membuat sejumlah aliran sungai meluap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: