Kolonel Makmun Rasyid: Menolak Tunduk
Serma Harun dan Rahim Rasyid di markas pejuang gerilya, Kampung Pematang, lereng Gunung Rajabasa, Lampung Selatan, Agustus 1949. FOTO ISTIMEWA --
BERAWAL dari pendakian ke puncak Gunung Rajabasa pada 19 Juni 2022 (catatan perjalanan pendakian itu dimuat di Radarlampung.disway.id dengan judul Cerita 15 jam 20 menit di Belantara Gunung Rajabasa terbit tanggal 22-06-2022) yang lalu, secara tak sengaja saya bertemu dengan keluarga besar tokoh yang bernama Kolonel Makmun Rasyid.
Seolah memang ditakdirkan untuk mengangkat sosoknya pada peringatan Hari Pahlawan tahun ini.
Saya perlu menegaskan, bahwa tanggung-jawab atas semua isi tulisan ini ada pada saya sebagai penulis.
Amuk di Kalianda
Hari itu Senin, 30 April 2012 waktu menunjukkan pukul 18.15 WIB menjelang malam. Ribuan orang masih berkumpul. Bahkan jumlahnya makin bertambah. Wajah mereka menyiratkan amarah.
Entah siapa yang mengomando, tiba-tiba patung Zainal Abidin Pagaralam dengan bobot 4 ton berbahan perunggu, setinggi 7 meter dibangun dengan dana milyaran yang semula berdiri kokoh menghadap jalan lintas Sumatera tak jauh dari kantor Bupati Lampung Selatan roboh ke aspal karena ditarik dengan rantai baja yang diikatkan dengan mobil truck.
Tak puas sampai di situ, massa memenggal kepala patung itu.
Diikuti tepuk-tangan sambil meneriakkan takbir.
Itulah puncak protes masyarakat Lampung Selatan terhadap Rycko Menoza Bupati Lampung Selatan saat itu yang dinilai sewenang-wenang mengganti nama Jalan Kolonel Makmun Rasyid di Kota Kalianda menjadi Jalan Zainal Abidin Pagaralam yang merupakan kakek Rycko Menoza.
Lalu siapakah sosok Kolonel Makmun Rasyid yang begitu dicintai masyarakat Lampung Selatan itu?
Kolonel Makmun Rasyid (nomor 3 dari kiri/tangan ke belakang) ketika penyerahan kekuasaan dari Belanda ke Indonesia, 18 Desember 1949 di Kalianda, Lampung Selatan. FOTO ISTIMEWA--
Pejuang Versus Penghianat
Tujuh puluh tiga tahun yang lalu, tepatnya tanggal 12 Agustus 1949. Waktu menunjukkan pukul 22.00 menjelang tengah malam. Dibawah pohon nangka besar di pinggir hutan di Desa Pematang, di kaki Gunung Raja Basa.
Kolonel Makmun Rasyid (Wakil Komandan Pertahanan) didampingi M. Soleh Ali (Koordinator Pertahanan) dan Temenggung Sulaiman (Kepala Staf Pertahanan) Ketiganya adalah pimpinan TNI dan Laskar Rakyat Kalianda Lampung Selatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: