Kenapa Muatan Batubara di Tongkang Harus Ditumpuk dan Tidak Diratakan? Ternyata Ini Alasannya

Kenapa Muatan Batubara di Tongkang Harus Ditumpuk dan Tidak Diratakan? Ternyata Ini Alasannya

Foto Batubara yang Dibuat Menggunung--Twitter

RADARLAMPUNG.CO.ID – Bagi kalian yang sering merasa penasaran terhadap sesuatu, pertanyan sederhana seperti “mengapa batubara harus ditumpuk dan tidak diratakan saja?” menjadi hal yang penting untuk dijawab.

Oleh karena satu pertanyaan sederhana tersebut, radarlampung.co.id merangkum dari berbagai sumber pada Kamis, 10 November 2022. Terkait alasan batubara yang harus ditumpuk.

Sebenarnya, tidak semua batubara dibuat menumpuk alias menggunung. Ada juga batubara yang diratakan.

Namun, kalian harus tahu nih sobat! Kalau ternyata jika membuat batubara disimpan rata, nantinya akan memerlukan usaha yang lebih besar.

BACA JUGA:Mau Cepat Hafal Alquran? Simak Cara Berikut Ini

Jika batubara diratakan maka harus dilakukan dengan cara meratakan secara manual, dan perataan harus menggunakan alat berat.

Batubara yang dibuat merata pun bisa membuat biaya operasional menjadi melonjak lho.

Akan sangat merepotkan dan tidak efisien jika setiap saat kita harus menggerakan tongkang atau konveyor, hanya untuk menghindari terbentuknya gunungan saat batubara tersebut disimpan.

Dibandingkan dengan pengangkutan yang dilakukan dengan cara diratakan, pengangkutan yang menggunung dinilai akan memungkinkan lebih banyak material batubara yang bisa diangkut dalam satu jalan.

BACA JUGA:Beda dari yang Lain! Pengantin Ini Gelar Resepsi di Atas Genting Rumah, Mau Coba?

Tongkang yang beroperasi di perairan tenang dan stabil, cenderung bergerak dengan kecepatan yang rendah.

Sehingga dalam hal ini dimungkinkan gunungan material batubara yang terbentuk, akan cenderung stabil dan tidak mudah runtuh.

Batubara yang terbentuk seperti gunungan, juga dinilai berpotensi bisa mengurangi kemungkinan material terbuang ke air. Pada saat proses perataan di tongkang yang lebih besar.

Disamping itu, jika batubara terekspos dan terkena terpaan angin dalam waktu yang lama. Ini bisa mempercepat terjadinya oksidasi yang memicu terjadinya swa bakar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber