Hadiri Pelepasan Peserta Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah Ke-48, Ini Pesan Bupati Tanggamus
Bupati Tanggamus Dewi Handajani menghadiri pelepasan peserta dan penggembira Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48. FOTO DISKOMINFO TANGGAMUS --
TANGGAMUS, RADARLAMPUNG.CO.ID - Bupati Tanggamus Dewi Handajani menghadiri pelepasan peserta dan pengembira Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48, yang akan berlangsung di Solo, Jawa Tengah pada 18-20 November 2022.
Pelepasan berlangsung di SMK Muhammadiyah Gisting. Kecamatan Gisting. Hadir Asisten II Bidang Ekonomi Sukisno, Kepala Dinas Pendidikan Yadi Mulyadi dan Kabag Protokol Rien Devile Abdul Kadir.
Bupati Dewi Handajani dalam sambutannya menyampaikan, berdoa agar muktamar berlangsung sukses.
Kemudian menghasilkan rumusan serta gagasan yang berdampak pada kemajuan Muhammadiyah dan Aisyiyah ke depan. Juga kemajuan bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
BACA JUGA: Dua Warga Lampung Timur Tewas Diserang Gajah Liar TNWK
Terlebih saat ini warga Muhammadiyah dan bangsa Indonesia seluruhnya, sedang dihadapkan dengan sejumlah tantangan.
Di antaranya kondisi ekonomi, sosial politik dan kesehatan masyarakat yang bertahun-tahun mengalami pandemi Covid-19.
”Tapi dengan pengalaman dan jam terbang Muhamadiyah serta Aisyiyah yang telah melintas zaman dalam menyelesaikan segala permasalahan di masyarakat, kami yakin hal ini menjadi modal penting untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat saat ini,” kata Dewi Handajani.
Dewi Handajani berharap Muhammadiyah yang memiliki lembaga dan amal usaha yang sangat concern di bidang pendidikan, sosial dan ekonomi dapat berkolaborasi dengan Pemkab Tanggamus dalam menjalankan program-program pembangunan.
BACA JUGA: Komplotan Hacking Nasabah Bank Digulung Polisi, Hati-hati Begini Modusnya
Seperti program semua sekolah, pendidikan, sosial dan ekonomi, penanganan bencana alam dan penanganan kemiskinan di tingkat daerah.
Karena bagaimana pun pandemi dan kenaikan harga bahan pokok telah berdampak pada menurunnya kesejahteraan masyarakat.
Sebab banyak yang kehilangan pekerjaan, sehingga angka pengangguran dan kemiskinan baik di tingkat nasional maupun daerah meningkat.
Tentunya, hal ini menjadi pekerjaan rumah yang berat bagi pemerintah, sehingga kiprah dan partisipasi warga muhamadiyah dan Aisyiyah sangat diharapkan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: