Waspada! Indonesia Berisiko Tinggi Penyebaran Virus Polio
Indonesia Bebas Polio--
RADARLAMPUNG.CO.ID – Usai mencegah penyebaran Virus Corona (Covid-19), masyarakat Indonesia patut waspada. Sebab, virus polio sudah masuk ke Indonesia dengan status berisiko tinggi.
Ya, ada anak umur 7 tahun di Aceh sudah terkena virus polio, sehingga Kementerian Kesehatan menyebut 30 provinsi dan 415 Kabupaten/kota masuk kriteria terjadinya KLB (Kejadian Luar Biasa) virus Polio.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu, yang menyatakan Indonesia berisiko tinggi untuk penyebaran virus polio.
"Jadi, kalau kita lihat pada 30 provinsi dan 415 kabupaten/kota semua masuk kriteria tinggi, high risk, cakupan vaksinasi polio rendah semua. Sehingga, Indonesia high risk untuk terjadinya KLB (kejadian luar biasa) polio," ungkap Maxi di Jakarta, saat dikutip radarlampung.co.id, pada Minggu 20 November 2022.
BACA JUGA:Cadaver Plus
Bahkan, Maxi menjelaskan bahwa pemberian imunisasi polio di Indonesia saat ini menggunakan itu jenis polio tetes BOPV, atau bivalent oral polio vaccine.
Vaksin itu, agar mencegah virus polio tipe 1 dan 2, yang diberikan selama jangka waktu 4 kali per 4 bulan melalui oral.
Selanjutnya, pemberian vaksin ini, telah dikombinasikan dengan Inactive Polio Vaccine (IPV) dalam sediaan injeksi.
Sehingga, nantinya ada booster pada usia 9 bulan bersamaan dengan pemberian vaksin campak atau rubella.
BACA JUGA:Cari Aneka Keripik Pisang di Lampung? Pesan di Siger Gold, Renyah dan Enak
Akan tetapi, cakupan vaksinasi OPV4 dan IPV termasuk rendah. Pada 2020, cakupan OPV4 sebesar 86,8%dan IPV sebesar 37,7%.
Sementara pada 2021 presentasi cakupan OPV4 menurun 80,2% dan IPV 66,2%. Sehingga, pemerintah mengejar target untuk program imunisasi anak.
Maxi menambahkan, ditemukannya satu kasus polio di Aceh pada November 2022, dipengaruhi tidak berjalannya vaksinasi polio baik OPV4 maupun IPV selama 4 tahun berturut-turut di kabupaten/kota Provinsi Aceh.
Maxi berharap, terlibatnya PKK, juga Pemerintah Daerah secara aktif, akan meningkatkan cakupan imunisasi polio.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: