Transaksi Pembiayaan Eksportir di Lampung Melalui LPEI Capai Rp 806 Miliar
Transaksi pembiayaan khusus ekspor di Lampung hingga September 2022 ini tercatat Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) mencapai Rp806 miliar.--
RADARLAMPUNG.CO.ID - Transaksi pembiayaan khusus ekspor di Lampung hingga September 2022 ini tercatat Lembaga pembiayaan ekspor Indonesia (LPEI) mencapai Rp806 miliar.
Hal ini disampaikan Kepala Departemen Jasa Konsultasi LPEI, Nilla Meiditha pada Selasa, 6 Desember 2022 di Ruang Rapat Hotel Yunna Bandar Lampung.
Nilla mengatakan Kegiatan Coaching Program For New Exporters (CPNE) dengan LPEI tahap 3 ini merupakan kegiatan sinergi antara LPEI, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Provinsi Lampung, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) guna meningkatkan potensi ekspor, mendukung Industri calon eksportir melakukan ekspor dan meningkatkan skill ekspor.
Selain itu, LPEI yang didirikan khusus untuk mendukung kegiatan ekspor melalui penyediaan fasilitas pembiayaan, penjaminan, asuransi dan jasa konsultasi. Di mana para eksportir bisa mengajukan pinjaman guna mendongkrak ekspor mereka.
BACA JUGA:Transfer Dana Pemda se Lampung 2023 Turun Rp103,95 Miliar Dibandingkan 2022, Ini Jumlahnya
"Jadi sebanyak 60 peserta ini diberikan materi dan diharapkan nantinya muncul berbagai eksportir baru dengan harapan devisa negara semakin meningkat," katanya.
Selain itu, LPEI juga mendukung para eksportir dalam pendanaan. Di Lampung sepanjang 2022 ini sudah ada Rp806 miliar dana yang mengalir untuk mendukung kegiatan ekspor.
Karenanya LPEI mendukung para eksportir yang ingin terus meningkatkan ekspornya bisa melakukan pinjaman dana melalui LPEI. Apalagi tidak ada batas minimal peminjaman, hanya minimal sudah 2 tahun melakukan ekspor.
"Untuk batas pinjaman tidak ada jadi tergantung dari kebutuhan UMKM atau eksportir dan syarat lain produk nya harus berorientasi ekspor dan ini di prioritaskan untuk yang mau ekspor. Di Lampung totalnya sudah ada debitur LPEI dengan total Rp806 miliar hingga September 2022, 15 persen diantaranya ialahUMKM," katanya.
Sementara Kepala Dinas Perindag Provinsi Lampung, Elvira Umihanni menjelaskan Lampung merupakan Provinsi yang memiliki produk unggulan hasil pertanian. Namun dalam ekspor, Lampung memiliki banyak potensi.
"Seperti di sektor pertanian ada kopi robusta, nanas, CPO, Kakao, produk kelapa, karet, lada, pulp dan molases. Ada juga sektor perikanan berupa udang beku, kemudian hasil pertambangan berupa batubara," kata Elvira.
Dengan potensi tersebut Lampung sangat amat berpotensi meningkatkan hasil ekspornya. Apalagi ekspor cukup berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di Provinsi lampung.
"Pada Januari sampai dengan September 2022 saja nilai ekspor mencapai USD 41 miliar, pertumbuhan ekonomi adalah sebesar 4,02% dengan ekspor merupakan sektor pertumbuhan terbesar yaitu 7,05%," jelas Elvira.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: