Ingat! Ambil Air Bawah Tanah Harus Miliki Izin

PRINGSEWU, RADARLAMPUNG.CO.ID -Masyarakat kabupaten Pringsewu wajib tahu. Kini, terlebih badan usaha mesti bersiap untuk tak dapat lagi semaunya membuat sumur untuk mengambil air bawah tanah.

Hal ini menyusul adanya aturan dari kementrian ESDM terkait pembatasan penggunaan air bawah tanah. 

"Ya, sudah ada peraturan menteri ESDM yang terbaru bulan Oktober lalu terkait pembatasan penggunaan air bawah tanah," terang direktur PDAM Way Sekampung kabupaten Pringsewu M. Hatta.

Dikatakannya, pihaknya kini tengah mensosialisasikan permen ESDM tersebut ke masyarakat. Pembatasan penggunaan air bawah tanah tersebut utamanya untuk perusahaan. Diantaranya perhotelan, rumah sakit serta Niaga dan lainnya.

BACA JUGA:Institut Maritim Prasetiya Mandiri Dukung Wujudkan SDM Kuat untuk Maritim Jaya Indonesia Hebat

"Pembuatan sumur untuk mengambil air bawah tanah nantinya harus berizin. Apabila mereka itu betul-betul tidak ada jaringan PDAM atau PDAM tidak mampu itu baru boleh," terangnya.

"Sekarang mulai kami sosialisasikan, ada beberapa rumah sakit termasuk Mitra Mitra Husada ,Wismarini dan Suryasih sudah ada respon . Karena mereka  mungkin sudah tahu sekarang ,aturan yang terbaru," tambah M. Hatta.

Sementara itu, untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) wilayah Gadingrejo dan Pringsewu, menjadi prioritas pemasangan sambungan baru PDAM Way Sekampung kabupaten Pringsewu tahun 2023. Setidaknya ada 700 sambungan baru di siapkan untuk MBR tersebut.

"Tahun depan ada 700 pelanggan yang di anggarkan pemkab Pringsewu yang  diprioritaskan untuk daerah Gadingrejo dan Pringsewu," ungkap direktur PDAM Way Sekampung Pringsewu M. Hatta.

BACA JUGA:5 Rekomendasi Wisata Bersejarah di Lampung Yang Wajib Dikunjungi

Menurutnya, untuk MBR tersebut, anggarannya merupakan dana hibah dari pemkab Pringsewu.

"PDAM berterimakasih atas dana hibah dari pemerintah daerah kabupaten Pringsewu tersebut," ujarnya.

Di singgung program di tahun 2022 ini, ada 500 sambungan baru. "Ada program diskon sampai 45 persen untuk SR, dan ini berlaku sampai Ahir bulan Desember tahun ini," bebernya. (*)

Sumber: