Putra Edy Irawan Arief, M. Rafieq Adi Pradana Raih Gelar Doktor

Putra Edy Irawan Arief, M. Rafieq Adi Pradana Raih Gelar Doktor

M. Rafieq Adi Pradana, S.E., M.M. usai Ujian Terbuka Program Doktor atau S3 -FOTO AGUNG BUDIARTO/RADARLAMPUNG.CO.ID-

BANDARLAMPUNG, RADARLAMPUNG.CO.ID - M. Rafieq Adi Pradana, putra dari Edy Irawan Arief mendapat gelar doktor. Ini terungkap dari hasil Ujian Terbuka Program Doktor atau S3 atas nama M. Rafieq Adi Pradana, S.E., M.M., yang berlangsung di Gedung Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, Kamis 29 Desember 2022. 

Dalam ujian terbuka itu Rafieq menyuguhkan Disertasi dengan judul Pengaruh kepemimpinan kepala madrasah budaya organisasi dan kompetensi pedagogik terhadap motivasi kerja serta implikasinya pada kinerja guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Metro. 

Tim penguji diketahui oleh Prof. Wan Jamaluddin, Rektor UIN Raden Intan Lampung, dengan pengusji Prof Dr. H Agus Pahruddin; Prof Dr. Hj. Siti Patimah; Prof Dr. H. A. Gani; Dr. H. Guntur Cahaya Kesuma. Sementara, Dr. M. Arif Amrulloh, Sekretaris.

Dalam kesepatan itu, Edy Irawan Arief menjelaskan, bagi sebagaian orang lulus, sarjana, magister maupun doktor merupakan hal yang biasa. Namun itu tidak baginya. "Meluluskan anak itu luar biasa, ini menjadi catatan sejarah kami. Sebab mencapai ini bukan sesuatu hal yang mudah," ujarnya dengan haru. 

BACA JUGA:Jika Ombak Tinggi di Bakauheni, Ini yang Dilakukan Pemprov Lampung untuk Penyeberangan ke Pulau Jawa

Dia menjelaskan ada tiga hal yang perlu dipegang teguh dalam upaya menempuh gelar doktor ini. "Yakni anaknya yang mau, anaknya punya kemampuan, kemudian orang tuanya punya biaya. Ini sejarah terulang di mana saya mendapatkan gelar doktor pada 28 tahun lalu dengan kondisi yang sama dengan Rafieq," katanya. 

Namun perbedaannya, kata Edy waktu itu saat ujian terbuka S3 nya, Edy dihadiri orang tua lengkap berikut kakek neneknya. "Ketika anak saya tidak bisa. Semoga yang di sana bisa ikut merasakan kebahagiaan ini," ungkapnya. 

Dalam perjalanan Rafiq menempuh S3, dia mengaku tidak ada campur tangannya dalam hal akademik. "Saya persilakan, saya tidak ada intervensi, dari mulai kuliah, penyusunan tesis, disertasi dan ujian. Lihat saja, ujian terbuka tadi pun saya tidak masuk ke dalam ruangan," kata dia. 

Memang, sambung Edy, perjalanan hidup setiap orang berbeda-beda. "Apa yang ada pada diri saya, tidak bisa memberikan harta dan benda yang banyak. Tapi, bagaimana bisa memberikan ilmu bagi anak. Mudah-mudahan bisa memberikan manfaat ke depannya. Terima kasih atas semua pihak yang sudah mendukung dan mendoakan. Semoga apa yang didapat hari ini mendapatkan ridho Allah subhanawataala," pungkasnya. 

BACA JUGA:Sejarah! Prof. Lusmeilia Afriani, Wanita Pertama yang Menjadi Rektor Unila

Sementara, Rafieq mengatakan membuat disertasi itu lantaran ingin mengetahui apa saja yang mempengaruhi kinerja guru madrasahd i Kota Metro.

"Berdasarkan penelitian awal dan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya, ditemukan faktor diantaranya kepemimpinan, budaya organisasi, kompetensi pedagogik, dan motivasi kinerja guru," ujarnya. 

Dalam perjalaannya, sambung dia variabe yang paling dominan mempengaruhi kinerja adalah motivasi, sementara paling kecil adalah kompetensi pedagogik.

BACA JUGA:Jika Ombak Tinggi di Bakauheni, Ini yang Dilakukan Pemprov Lampung untuk Penyeberangan ke Pulau Jawa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: