Pelajar di Pringsewu Sempat Jadi Korban Penculikan Tapi Berhasil Lolos, Begini Ceritanya

Pelajar di Pringsewu Sempat Jadi Korban Penculikan Tapi Berhasil Lolos, Begini Ceritanya

Ilustrasi penculikan anak. (Foto: Pixabay)--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Beredar kabar, seorang pelajar di salah satu pondok pesantren di Pringsewu menjadi korban penculikan, Sabtu 7 Januari 2023.

Korban tersebut sempat di hipnotis, kemudian di sekap di sebuah gudang. Beruntung, Balqis (15) si pelajar  berhasil meloloskan diri.

Kabar yang beredar tersebut mengungkap bila si korban sempat tak sadar saat ada pria yang menepuk bahunya.

Kemudian dibawa ke satu tempat dalam kondisi linglung kemudian di tali tangannya. Baik di WAG maupun FB hal ini menjadi perhatian warga.

BACA JUGA:Warga Lamtim Ditemukan Tidak Bernyawa Setelah 5 Hari Tenggelam

Kejadian tersebut di benarkan  orang tua korban, Darwis Ekalaya. Dimana bermula saat anaknya yang mondok di pondok pesantren di Pringsewu berangkat dari asrama sekitar pukul 06.30.

Namun saat berjalan kaki menuju sekolahnya tiba tiba ada pria paruh baya menepuk pundaknya.

"Pagi kemarin anak saya berangkat ke sekolah, tapi sebelumnya mau  membeli kaos kaki dulu. Saat sedang berjalan kaki itulah tiba tiba ada pria menepuk bahunya," ungkapnya pada radarlampung.co.id. 

Di katakan Darwis, seingat anaknya dia kemudian dinaikkan mobil. Setelah tiba disebuah tempat seperti gudang korban mengaku disekap." Tangannya di tali, mulutnya disumpal dengan kain," jelasnya.

BACA JUGA:Besok, DPC Partai Gerindra Pesawaran Dikukuhkan

Dalam keadaan di hipnotis, korban  mendengar percakapan para penculik menyebut nama bapaknya. "Pak Darwis... Beberapa kali" terangnya.

"Dia lalu ingat ibunya dan terus membaca hasbunallah wanikmal wakil nikmal Maula waknikmal Nasir, ahirnya dia melihat gunting. Sambil ngesot ngesot dia ambil gunting tersebut lalu memotong tali yang mengikat tangannya, dan bisa kabur walau sempat salah satu dari pria tersebut  berusaha menghalangi anak saya sampai lengan baju panjang nya sobek," tambah Darwis.

Dalam keadaan terhipnotis dikatakan mantan kepala pekon yang juga pernah menjabat ketua APDESI itu anaknya terus berlari sampai pasar Pringsewu. Kemudian naik becak motor masuk ke salah satu kantin rumah sakit.

'Tapi dia lupa kembali dengan nama orang tua dan desa nya... Dia malah ingat nama guru spiritual saya yang di Karang Sari mas Edi," bebernya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: