Ratusan Warga Tanggamus Diserang Penyakit Ini, Satu Orang Meninggal
Sejak awal 2022, tercatat 212 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Tanggamus. Dari jumlah itu, pasien meninggal dunia. ILUSTRASI/FOTO PIXABAY.COM --
TANGGAMUS, RADARLAMPUNG.CO.ID - Sepanjang 2022, tercatat 212 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Tanggamus. Dari jumlah itu, satu pasien meninggal dunia.
Kasus DBD di Tanggamus ini meningkat dibanding periode sebelumnya. Pada 2021, tercatat 124 kasus.
Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Diskes) Tanggamus, Marhaen, dari 212 kasus tersebut, tertinggi ada di wilayah Puskesmas Kotaagung dengan 37 kasus.
Kemudian Puskesmas Gisting 31 kasus dan Puskesmas Sudimoro 20 kasus.
BACA JUGA: Resmi Dibuka, Ini Tata Cara Pendaftaran Akun SNPMB 2023
”Selain itu, ada wilayah dengan 0 kasus DBD. Yaitu di Puskesmas Sumanda, Kelumbayan dan Kelumbayan Barat," sebut Marhaen mewakili Kepala Diskes Tanggamus Taufik Hidayat, Senin 9 Junuari 2023.
Marhaen mengungkapkan, tingginya kasus DBD dipengaruhi oleh cuaca. Salah satunya intensitas hujan dan panas yang berubah-ubah.
"Justru kalau hujan tinggi kemudian panas, itu perkembangan nyamuk Aedes aegypti sangat cepat," sebut Marhaen.
Terkaait hal ini, Diskes Tanggamus melalui UPT puskesmas, gencar memberikan edukasi kepada masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan 3M plus (menutup, menguras, memanfaatkan kembali barang bekas atau daur ulang).
BACA JUGA: Jangan Lewatkan Insentif Rp 4,2 Juta! Ini Cara Terbaru Daftar Kartu Prakerja Gelombang 48
Langkah selanjutnya, memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang).
Selain itu, masyarakat juga diimbau memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.
"Sedangkan yang dimaksudkan dengan plus-nya adalah upaya pencegahan tambahan seperti memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, menggunakan kelambu, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi dan melakukan gotong-royong membersihkan lingkungan," tegas Marhaen.
Diketahui, demam berdarah dengue merupakan penyakit yang disebabkan virus Dengue.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: