Zaidirina: Seleksi Kafilah Harus Terbuka dan Transparan
Zaidina MSI meminta agar pondok pesantren yang ada di kabupaten setempat dapat bersama-sama mempersiapkan kafilah-kafilahnya saat Musabaqah Tilawatil Quran tahun 2023 yang akan datang. --
TUBABA, RADARLAMPUNG.CO.ID - Penjabat Bupati Tulang Bawang Barat (Tubaba) Lampung Dr. Hj. Zaidina MSI meminta agar pondok pesantren yang ada di kabupaten setempat dapat bersama-sama mempersiapkan kafilah-kafilahnya saat Musabaqah Tilawatil Quran tahun 2023 yang akan datang.
Persiapan ini perlu dilakukan sejak dini karena biasanya MTQ tingkat provinsi akan digelar pada Oktober, November, atau Desember tahun 2023.
Tanggung jawab mempersiapkan kafilah tersebut menurutnya bukan hanya merupakan tugas salah satu pihak, misalnya pemerintah, pondok pesantren, atau para alim-ulama semata, namun merupakan tanggung jawab secara bersama-sama.
"Sebagai masyarakat Kabupaten Tulang Bawang Barat kita harus berupaya sekuat tenaga agar Tubaba ini mampu masuk dalam ranking, paling tidak 5 besar," ungkapnya.
BACA JUGA:Marak Pencurian Kabel Telepon, Pelaku yang Membawa Mobil Pick up Diamankan
Persiapan sejak dini tersebut perlu dilakukan sehingga kafilah dari berbagai pondok pesantren atau lembaga pendidikan lainnya mampu mengharumkan nama Tubaba.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Transmigrasi Provinsi Lampung ini juga berharap, penggodokan kafilah-kafilah ke depan tidak lagi mengedepankan ego salah satu pihak.
Sebab yang dipentingkan adalah kafilah-kafilah yang memang benar-benar berkualitas dan mampu bertanding dengan kafilah lainnya.
"Saya tidak mau lagi ada alasan bahwa kafilah kita diambil orang, kafilah kita kurang pembinaan, atau alasan-alasan lainnya yang hanya sekadar alasan," ungkapnya kepada Kabag Kesra Hi. Nurkholis Majid.
BACA JUGA:Pedagang Es Nyambi Jual Narkoba
Menurutnya, pemilihan kafilah harus benar-benar terbuka dan benar-benar dipilih sesuai dengan kemampuannya.
"Jika memang memungkinkan kita juga akan mencari juri dari luar yang memang kelak dapat berkolaborasi dengan pondok pesantren dan alim ulama yang ada di Tulang Bawang Barat ini," terang Zaidirina.
Zaidirina meyakini bahwa dengan kemampuan dari para kiyai-kiyai di Kabupaten Tulang Bawang Barat serta sumber daya manusia dari para santri akan mampu bersaing dengan kafilah dari berbagai kabupaten kota lainnya. Karenanya ia berharap agar kelak seleksi kafilah benar-benar terbuka dan transparan.
"Sebab yang kita harapkan adalah keberhasilan membawa harum nama kabupaten, bukan hanya sekedar meramaikan kegiatan,"papar Zaidirina lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: