Melalui Puspeka, Kemendikbud Ajak Penguatan Karakter Lintas Sektoral
RADARLAMPUNG.CO.ID - Dalam rangka menguatkan karakter anak bangsa, Kemendikbud Ristek melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) perkuat kolaborasi dengan sejumlah instansi ternama baik di dalam dan luar Indonesia.
Kolaborasi tersebut terdapat pada 17 Kementrian atau lembaga yang ada di Indonesia maupun luar negeri, di antarnya Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan, Komisi Nasional Disabilitas, Komisi Perlindungan Anak Indonesia, serta para pemangku kepentingan lain seperti United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF).
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti mengatakan, tujuan dari kolaborasi tersebut untuk mensinergikan Program Puspeka sejalan dengan tujuan masing-masing sektor.
Lebih lanjut kata Suharti, Kolaborasi antar sektor dirasa sangat penting termasuk dalam hal penguatan karakter, melaui pertemuan beberapa program sebagai penyalur seperti penguatan karakter melalui Profil Pelajar Pancasila (PPP); penuntasan tiga dosa pendidikan (perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi).
BACA JUGA:Mentri Investasi RI Bahlil Lahadalia Isi Semnas di FH Unila
"Serta mendorong iklim kebinekaan, inklusivitas, dan kesetaraan pada satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat yang menjadi bagian dari ekosistem pendidikan. Diharapkan akan menghasilkan sinergisitas program yang dapat dilaksanakan secara bersama-sama. Gotong-royong adalah salah satu jalan bagaimana menyelesaikan masalah didunia pendidikan. Mari kita perkuat kerjasama, berkolaborasi, saling berbagi pengalaman dan bekerja sama mencari solusi lewat program-program yang dapat disinergikan," kata Suharti pada laman Kemendikbud Ristek, Minggu, 12 Februari 2023.
Ditambahkan Kepala Puspeka, Rusprita Putri Utami, kolaborasi menjadi hal penting dalam pengoptimalan sekaligus menyebarluaskan secara masif implementasi penguatan karakter demi penuntasan kekerasan di satuan pendidikan.
“Hal ini menjadi pekerjaan rumah kita ke depannya yaitu kolaborasi. Bagaimana kita bisa memetakan kembali masukan yang sudah diberikan, kemudian dapat kita eksekusi bersama menjadi sebuah program penguatan karakter yang lebih komprehensif,” tandasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: