Hati-hati Melintas Daerah Rawan Longsor di Jalinbar!

Hati-hati Melintas Daerah Rawan Longsor di Jalinbar!

Jalinbar Batu Keramat Kotaagung Timur sempat tertutup material longsor Minggu malam. FOTO DOKUMEN BPBD TANGGAMUS --

TANGGAMUS, RADARLAMPUNG.CO.ID - Pengendara kendaraan bermotor diimbau berhati-hati saat melintas daerah rawan longsor di jalan lintas Barat (Jalinbar) Tanggamus. Terutama saat musim hujan.  

Salah satunya di Jalinbar Batu Keramat, Kecamatan Kotaagung Timur. Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan longsor di jalur tersebut, Minggu malam 26 Februari 2023. 

Material longsor berupa rumpun bambu sempat menutupi badan jalan sehingga membuat lalu lintas lumpuh total.

Namun tim gabungan BPBD, Polri, Dishub, Damkar dibantu masyarakat langsung turun ke lokasi membersihkan material longsor dari badan jalan.    

BACA JUGA: Aspal Jalur Liwa-Krui Terangkat, Begini Kondisi Terkini

Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanggamus Budiman mengatakan, setelah sekitar satu jam, material longsor berhasil dibersihkan.

”Akhirnya akses jalan kembali terbuka,” kata Budiman mewakili Kepala Pelaksana BPBD Tanggamus Ediyan M. Thoha.

"Akses jalannya tertutup rumpun bambu yang longsor. Alhamdulillah, sekitar satu jam, tim gabungan dibantu masyarakat berhasil mengevakuasi material longsor dan akses jalan bisa kembali dibuka," sebut dia. 

Sebelumnya, hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Barat Tanggamus sejak beberapa hari terakhir menyebabkan banjir bandang di Sungai Way Semuong.

BACA JUGA: Peduli Lindungi Dihapuskan, Bakal Transisi Menjadi SATUSEHAT Mobile

Meski tidak sampai meluap ke pemukiman, namun banjir mengakibatkan tanggul darurat di sungai Way Semuong kembali terkikis.

Kondisi ini membuat warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai kembali khawatir dengan ancaman banjir akibat tanggul jebol.

"Sekarang tanggul sungainya sudah mau habis lagi karena tergerus banjir. Jadi kami juga merasa was-was. Apalagi sekarang masih hujan terus," kata Amir, salah seorang warga. 

Tanggul darurat yang dibangun pemerintah dengan menggunakan material sungai berupa krokos, saat ini ketebalannya hanya tersisa sekitar lima meter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: