Sungai Efrat Terancam Kering, Irak Minta Bantuan Dunia

Sungai Efrat Terancam Kering, Irak Minta Bantuan Dunia

Sungai Efrat Terancam Kering, Irak Minta Bantuan Dunia. Ilustrasi aliran sungai Efrat saat ini.--instagram @theboringuniversity

RADARLAMPUNG.CO.ID- Sungai Efrat dan Tigris terancam kering, Irak minta bantuan dunia. 

Perdana Menteri Irak meminta bantuan masyarakat internasional untuk membantu memulihkan aliran air di sungai Efrat dan Tigris. 

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia Al Sudani mengajukan permohonan untuk ‘intervensi internasional yang mendesak’ pada awal konferensi Air Internasional Bagdad yang berlangsung selama dua hari.

BACA JUGA:Terungkap! Ternyata Ini Alasan Sangkakala Malaikat Israfil Dijadikan Pertanda Kiamat

“Masalah air telah menjadi sensitif tidak hanya di Irak tetapi di semua negara,” kata Al Sudani dilansir dari thenationalnews.

Tingkat air di sungai Tigris dan Efrat, yang menyumbang lebih dari 90 persen cadangan air tawar Irak, telah menurun secara signifikan selama bertahun-tahun. Sebagian sebagai akibat dari pembangunan bendungan dan pengalihan air ke hulu di Turki dan Iran.

Al Sudani memperingatkan kekurangan air yang diperparah perubahan iklim akan berdampak besar pada pembangunan ekonomi dan lingkungan Irak. Dengan konsekuensi yang lebih luas bagi stabilitas regional.

BACA JUGA:Tanda Dimulainya Kiamat, Ilmuwan Ini Temukan Terompet Sangkakala? Begini Penjelasan Hadist Nabi

“Kelangkaan air berdampak pada keamanan internal dan eksternal. Karena mempengaruhi keberadaan berbagai aktivitas manusia, baik di bidang pertanian, industri atau kehidupan,” katanya. 

Masalah air di negara itu semakin memburuk selama beberapa dekade sebagai akibat dari perubahan iklim, salah urus, dan polusi.

Selain itu, perang berturut-turut telah merusak infrastruktur air, menyebabkan kerugian dan distribusi yang tidak efisien.

BACA JUGA:Mengerikan! Ternyata Dajjal Bersembunyi di Pulau Ini Hingga Menjelang Kiamat

Faktor-faktor ini, dikombinasikan dengan sistem pengelolaan air yang telah berusia berabad-abad, menurut Sudani telah menggiring ke titik sensitif dalam masalah air pada saat perubahan iklim. 

“Mengabaikan masalah air akan menyebabkan Irak kehilangan elemen pembangunan dan akan mengarah ke daerah yang berbahaya secara strategis,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: