Biar Paham, Ini Sejarah Pemberian Gelar Haji di Indonesia

Biar Paham, Ini Sejarah Pemberian Gelar Haji di Indonesia

Pemberian gelar haji di Indonesia dilakukan oleh penjajah Belanda untuk memudahkan pengawasan terhadap mereka yang baru kembali dari Mekkah. ILUSTRASI/FOTO PIXABAY.COM--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Setiap orang Indonesia yang pulang dari menunaikan ibadah haji, kerap dipanggil dengan sebutan haji

Penyebutan gelar haji ini termasuk cukup unik. Sebab hanya ditemukan di Indonesia. 

Berdasarkan bahasa, haji berarti menyengaja, bermaksud atau mengunjungi.

Sementara berdasar syarak, haji memiliki arti mengunjungi atau menziarahi Baitullah dalam waktu yang sudah ditentukan dan sesuai syariat dengan niat beribadah hanya kepada Allah SWT. 

BACA JUGA: Hati-hati! Jangan Sampai Berharap Haji Mabrur Malah Mendapat Haji Mardud

Pelaksanaan ibadah haji ini kali pertama disyariatkan pada tahun keenam Hijriah.

Sebagaimana dilansir dari laman Uin.alauddin.ac.id, soal ibadah haji ini disebutkan dalam surat Al Baqarah ayat 197. 

Allah berfirman, "Haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, maka barangsiapa yang mewajibkan (atas dirinya) untuk berhaji di dalamnya (bulan-bulan itu), maka tidak ada rafats, tidak ada kefasikan dan tidak ada bantah-bantahan di dalam haji. Dan apa pun yang kamu kerjakan berupa kebaikan, (pasti) Allah mengetahuinya. Berbekal lah kamu. Maka, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa, dan bertakwalah kepada-Ku  hai orang-orang yang berakal". (QS Al Baqarah: 197)

Terkait gelar haji, arkeolog Islam Nusantara Agus Sunyoto mengungkapkan bahwa sebutan itu mulai muncul sejak tahun 1916 silam. 

BACA JUGA: Larangan saat Jemaah Haji Sudah Ihram, Nomor 9 Paling Berat

Mengapa saat itu tidak ada gelar haji yang disandang Pangeran Diponegoro atau kiai haji Mojo, karena para kiai tidak memilikinya. 

Mereka sudah melaksanakan ibadah haji dan semata-mata karena Allah SWT. 

Sejarah gelar haji ini bermula dari perlawanan umat Islam terhadap penjajah kolonial. 

Di mana, pemberontakan yang terjadi saat itu dipelopori oleh guru thariqah, haji, ulama dari pesantren.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: