Ken Setiawan Sebut Ponpes Al Zaytun Adopsi Ajaran Isa Bugis dan Lembaga Kerasulan

Ken Setiawan Sebut Ponpes Al Zaytun Adopsi Ajaran Isa Bugis dan Lembaga Kerasulan

Selain berkaitan NII Komandemen Wilayah IX, Pondok Pesantren Al Zaytun disebut mengadopsi ajaran Isa Bugis dan Lembaga Kerasulan. FOTO TANGKAP LAYAR YOUTUBE AL ZAYTUN OFFICIAL --

RADARLAMPUNG.CO.ID - Pondok Pesantren Al Zaytun atau Ma'had Al Zaytun Tidak hanya terkait dengan NII Komandemen Wilayah IX. 

Pendiri NII Crisis Center Ken Setiawan menyebut ponpes pimpinan Panji Gumilang ini mengadopsi ajaran Isa Bugis dan lembaga kerasulan

Pendiri NII Crisis Center Ken Setiawan mengungkapkan, ajaran Isa Bugis merujuk agama Yahudi.

Dia memandang agama Islam dari tolok ukur hanya dari rasio dan menolak seluruh ajaran Islam yang prinsipil.

BACA JUGA: Kontroversi Al Zaytun Dalam Buku Umar Abduh, Membongkar Gerakan Sesat NII di Balik Pesantren Mewah

Penafsiran ayat-ayat dalam kita suci juga hanya berdasar keinginan mereka.

"Ajaran Isa Bugis berusaha mengilmiahkan agama dan kekuasan. Menolak hal-hal yang tidak masuk akal," kata Ken Setiawan. 

Tidak hanya itu. Aliran Isa Bugis banyak diikuti oleh kelompok intelektual yang cenderung lebih menggunakan akal dan pikiran.

Karena itu, tidak heran ritual ibadah di Ponpes Al Zaytun cenderung tidak lazim dan berbeda dengan ajaran Islam pada umumnya. 

BACA JUGA: Kisruh Pesantren Al Zaytun Kian Menjadi, MUI Akhirnya Turun Gunung! Ternyata Hal Ini Yang Masih Mengganjal

Sementara ajaran lembaga kerasulan  berfaham bahwa rasul diutus hingga hari kiamat.

Pengikut ajaran ini meyakini bahwa rasul adalah sebagai individu. Oleh karena itu, sebagai individu harus ditunjang oleh lembaga yang mengatur semua urusan serta persoalan terkait. 

"Manusia yang menjabat rasul boleh meninggal, tapi jabatan rasul tetap ada sampai kiamat," urainya. 

Selain menafsirkan nabi dan rasul belum ditutup dan akan ada sampai hari kiamat, Ken mengungkapkan, bahwa ajaran lembaga kerasulan juga mengharuskan bai’at serta taat pada imam. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: