Bikin Sesak Nafas, Harga Prangko Lama Ini Senilai Istana Loh

RADARLAMPUNG.CO.ID - Pernahkah anda berkirim surat menggunakan prangko? prangko merupakan benda yang mudah dicari karena digunakan sebagai pembayaran untuk berkirim surat, dokumen dan lainnya.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), prangko mempunyai makna sebagai tanda pembayaran biaya pos. Prangko biasanya berupa kertas berbentuk persegi yang bergambar.

Prangko ini juga menjadi barang antik yang diburu para kolektor perangko, atau filatelis. Terlebih, jika prangko lama yang saat ini sulit ditemukan.

BACA JUGA:Wow! Koin Rp 2,5 Ini Dihargai Jutaan per Keping

Ya, ada beberapa jenis prangko lama yang banyak diincar para kolektor, karena harganya juga cukup melambung. Namun, itu bukan suatu masalah, bagi kolektor memiliki barang antik idaman memiliki kepuasan tersendiri.

Pertama kali prangko hadir di Indonesia mulai dari 1 April 1864, dengan cap Hindia Belanda. Prangko digunakan sebagai bukti alat pembayaran yang sah dalam surat menyurat.

Prangko pertama di Indonesia tersebut saat ini sudah sangat langka, dan sukar ditemukan. Sebab telah berusia 159 tahun, karena pertama kali muncur sekitar tahun 1864.

BACA JUGA:Masih Simpan Koin Ini Dirumah? Berikut 4 Rekomendasi Tempat Jual Nilai Ratusan Juta

Prangko pertama di Indonesia dicetak dengan warna merah anggur. Di dalamnya, terdapat gambar Raja Willem III dari Belanda. 

Di bagian kirinya, ada tulisan 'Nederl', dan kanan bertuliskan 'Indie'.

Kemudian, bagian atas perangko terdapat tulisan 10 cent, dan tukisan postzegel di bagian bawahnya. Pembuat gambar perangko tersebut yaitu TW Kaiser asal Amsterdam. 

BACA JUGA:5 Jenis Prangko di Dunia yang Harganya Mencapai Ratusan Miliar, Apa Saja?

Prangko lama tersebut merupakan prangko pertama yang ada di Indonesia di era Pemerintah Hindia Belanda. Meski, dicetak di Belanda, prangko lama tersebut dikenal prangko di Indonesia pertama.

Dari informasi berbagai sumber, prangko pertama di Indonesia tersebut saat ini harganya melebihi prangko Penny Black. 

Sumber: