Soal Pemilu Sistem Tertutup, Ini Kata KNPI Lampung
Ketua bidang politik dan pemerintahan DPD KNPI provinsi Lampung, Fitra Alfarisi, SP dan Ketua Umum DPD KNPI Lampung, Iqbal Ardiansyah--
RADARLAMPUNG.CO.ID - Adanya pernyataan dari Prof. Denny Indrayana mantan menkumham RI yang mengatakan sistem pemilu dilakukan secara tertutup, ditanggapi KNPI Lampung.
Ya, Beberapa hari belakangan ini, jagad politik indonesia di hebohkan dengan pernyataan Prof. Denny Indrayana mantan menkumham RI yang juga guru besar hukum tata negara Universitas Gajah Mada.
Pernyataan itu, yakni bahwa dirinya mendapatkan info yang valid atas putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang akan menetapkan sistem pemilu tertutup. Bahkan, Prof Denny menyampaikan secara detail bahwa 6 hakim setuju dan 3 hakim disenting opinion.
BACA JUGA:Lagi, Polres Lamtim Amankan Pengedar Sabu
Menanggapi informasi tersebut, Ketua bidang politik dan pemerintahan DPD KNPI provinsi Lampung, Fitra Alfarisi, SP mengatakan bahwa jika informasi tersebut benar, maka dirinya Menyayangkan kebocoran informasi internal MK sebagai hal yang berbahaya dan harus dilakukan pemeriksaan dan pembenahan internal sesuai aturan Undang-undang (UU).
"Kami menganggap Pemilu itu adalah proses kesepakatan bangsa dalam menentukan dan memilih calon pejabat publik di wilayah legislatif, yang idealnya rakyat harus tau profil dan rekam jejak para calon, sehingga akan menghasilkan pejabat publik (anggota DPRD) yang dikenal dan menyatu dengan rakyat," ungkap Fitra, Senin, 29 Mei 2023.
Menurutnya, jika MK mengesahkan sistem tertutup, hal ini dianggap sebagai kemunduran demokrasi yang telah merenggut HAK rakyat.
BACA JUGA:Mengenal TikTok Dropshipping, Model Usaha dan Keuntungannya
"Ini berarti menempatkan rakyat sebagai subyek dari demokrasi tersebut, bukan partai politik sebagai pemegang otoritas penuh dalam menentukan anggota legislatif kedepannya," katanya.
Sementara, ketua DPD KNPI provinsi Lampung, M. Iqbal Ardiansyah, S.Si, MM berharap, pemilu 2024 akan bersifat terbuka. Sebab, hal itu akan menciptakan proses komunikasi dan interaksi politik yang langsung antara rakyat dan elite, dan itu bisa mereduksi kesenjangan politik antara elite dan rakyat.
"Yang harus dipahami, sistem proporsional terbuka akan menghasilkan pertarungan ide dan gagasan di kalangan rakayat, bukan hanya di kalangan elite partai, karena siapa yang bisa diterima gagasannya oleh rakyat maka ia yang akan terpilih," bebernya.
BACA JUGA:Doa Setelah Selesai Mengerjakan Salat Subuh, Ampuh Menarik Rezeki dari Seluruh Penjuru
Iqbal menambahkan, apabila sistem terbuka ini dianggap sebagai biang keladi tingginya cost politics, maka solusinya bukan dengan menetapkan menjadi proporsional tertutup namun, KNPI Lampung memandang perlu penguatan pendidikan internal kepartaian itu sendiri.
"Jadi, kader partai yang disajikan oleh partai bukan hanya selebriti politik dan pemilik modal saja, tetapi mesti kader partai yang ideologis dan dekat dengan rakyat. Itulah pentingnya penguatan institusi partai ketimbang merubah menjadi sistem tertutup," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: